#4. Hanya Dia

26 8 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca♡






"Memang apa salahku jika aku mencintaimu?"

Beberapa saat kemudian...

"Hoammm.."  Ara bangun dan mendongak menghadap Reza

Ara pura- pura terbangun dari tidurnya..

Iya pura- pura..

"Udah selesai mimpiin gua?" Goda Reza, dan berhasil membuat Ara terlihat seperti tomat berjalan.

"Apaan sih, narsis banget" Jawab Ara dengan gelagapan.

Sumpah rasanya gue pengen lari, malu pe'a- Ara

"Tapi lo suka kan?" Tanya reza dengan, mengedipkan satu matanya.

"Ih jijik, mending sama Gading dari pada sama lo ihhh..." Ara geli, tapi Reza suka.

Jika kalian bertanya siapa gading...
Jawabnya dia adalah spesies cowo yang harus di musnahkan.

Why?
Bahkan Gading memiliki sebutan, Admin Lambe Turah.
Bagaimana tidak.

Bahkan kucing tetangga yang sedang hamil berulang kali, dihujatnya.
Dan gayanya.. hampir mirip ibu- ibu saat ngomongin tetangga.

Okayy.. back to story~

"Gitu amat neng.." kata Reza dengan muka kampretnya..

Ara hanya mendengus dan berkata."Bodo!, udah ah lo balik aja sono. Gua mau jagain nyokap gua"

"Iya beb, jangan galak- galak dong. Nanti kalo udah nikah gimana. Eh iya nanti kalo nikah punya anak se-" "akhh.." Sebelum Reza melanjutkan perkataannya, Ara sudah memukul punggungnya terlebih dahulu.

"Sakit BG!!!" Ucap Reza sambil memegangi Punggungnya.

"Pelan doang, hihi. Lagian lu nikah- nikah apaan coba?!" Ara hanya tertawa geli.

Tapi setelah itu muka Reza berubah menjadi serius, dan ia mengatakan."Tapi pastiin kalo elu butuh gue lu bakal, hubungi gue. Promise?"

Ambyar goblok, inget dia orang kampret!1!1!1!1- Ara

"Ih udah ah gak jelas banget lu" Kata Ara sambil berdiri dari duduknya dan melanjutkan perkataannya dengan, "Kalo gue lagi butuh temen curhat tinggal telpon kak Riko aja, hehe"

"Lah kok Riko?! Kan yang disini gue bukan Riko. Btw Riko gak bakal mau deket sama anak begajulan kayak elu" Ejek lelaki jakung itu pada Ara.

"Orang dia nge-Chat gua, dan besok kayaknya gua bakalan disamperin dia. Kalo gak percaya liat aja besok." Setelah Ara mengatakan itu ia pergi meninggalkan Reza tanpa salam perpisahan.

Reza masih duduk di bangku itu.

Lalu ia bergumam, "Awas aja tuh orang kalo cuma main- main."

Dan ia segera meninggalkan tempat itu untuk kembali ke rumah.

●●●

Ara berjalan meelusuri koridor rumah sakit, untuk menuju bangsal ibunya.

Bau obat- obatan yang menusuk indra penciumanya, membuatnya semakin sesak saat berada di sini.

Rasanya ia ingin bergegas pergi, lalu ia mempercepat langkahnya.

UNEXPECTED♥ [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang