#3. Benci? atau Cinta?

41 13 1
                                    

Budayakan Vote sebelum baca:)





"Kamu adalah hal terindah yang sedang ku perjuangkan"

"Butuh tumpangan orang ganteng gak?" Laki- laki itu menanyakan dengan mengedipkan satu matanya.

"Ngapain lo disini?" Tanya Ara dengan muka masamnya.

"Idih di tanyain baik- baik malah mukanya pen nampol" Ujar lelaki jakung itu, dengan senyum yang khas.

"Gak makasih mendingan kaki gua patah dari pada harus di boncengin elu!" Kata- kata telak itu membuat suasana hening sesaat.

Tapi tekad seorang pengganggu Ara itu tak akan sampai disitu saja.

"Beneran nih? Gak mau bareng? Jeongmal?" Goda lelaki itu pada Ara.

"Idih najis katanya gak suka sama Plastik tapi ngomong kek gitu" Dengus Ara pada lelaki itu.

"Yaudah kalo gak mau bareng ya gak papa tapi jangan salahin gua kalo lu kenapa- kenapa nantinya, jangan sampe nyesel ya..."
Setelah mengatakan kata- kata bengis itu Lelaki itu pergi meninggalkan Ara yang berjalan dengan penuh dengusan

Tiba- tiba.

Di depan jalan,

Terdapat orang- orang yang sedang bermabuk- mabukan di depan jalan sana, tentu saja tak ada jalan lain untuk berputar.

Siang- siang gini kok mabuk pe'a emang- Ara

Tapi Ara terlalu takut untuk melewati orang- orang itu. Tapi dia tak memiliki pilihan

"Brng... krtt"
Seketika ada motor milik Reza berhenti di sebelah Ara, Setelah Reza membuka kaca helmnya ia mengatakan "Ayo naik gua gak rela nanti kalo bebeb gua gak perawan lagi.."

'Plak'

Tamparan mulus telak pada punggung lelaki itu oleh tangan Ara.

Belum selesai Reza mengelus punggungnya yang cenat cenut disebabkan oleh Ara.

Ara langsung naik ke motor milik Reza tanpa pikir panjang.

Tadi gua di pukul, emang kalo udah sayang susah- Reza

"Brumm..."

Suara motor Reza perlahan hilang dari tempat laknat tadi.

Anginnya nyegerin sumpah- Ara

Nih orang diem mulu sih, canggung kan- Reza

Posisi, Reza dan Ara benar- benar membuat mereka canggung. Bagaimana tidak Ara selalu memeluk erat pinggang Reza karena Reza tak memiliki Attitude saat berkendara. Bahkan dia belum mempunyai SIM. Benar- benar mengesalkan menurut Ara, tapi menyenangkan bagi Reza.

"Rumah lo kemana ya? Tiba- tiba amesia" Itu yang di lontarkan Reza agar suasananya tidak CANGGUNG.

"Gausah pura- pura bego deh, lu tuh udah sering gangguin gue di rumah" balas judes oleh Ara.

Ya, tentu saja. Tidak puas bagi Reza jika hanya menggoda Ara saat di sekolah.

Reza benar- benar penguntit yang hebat. Bagaimana tidak?

Dia pernah mengikuti Ara dan ayahnya saat pulang dari sekolah.

Lalu saat hari minggu Reza hanya mengirimkan pesan pada Ara yang isinya hanya 'keluar ato nyesel'.

UNEXPECTED♥ [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang