Chapter 1 - Nasi Sudah Menjadi Bubur

69.8K 3.6K 191
                                    

Jangan Lupa Votenya ditinggal hehe🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Happy Reading.
*****

"Nyatanya status pacar dan babu itu beda tipis:'("

Daila Antarisa P.

*****

Daila Antarisa Putri, Gadis cantik penyuka Es batu itu. Tengah duduk manis bersama ketiga temanya di Kantin, seraya mamakan potongan es batu sisa es teh yang telah tandas ia minum tadi.

Gadis yang biasa dipanggil Daila itu tak henti-hentinya mencibir, ketika tiga temanya terus mengoceh bak petasan meleduk sejak lima belas menit yang lalu. Kalau boleh jujur, telinganya pengang omg.

Teman-temannya itu memang tak bisa santai setelah mendengar berita bahwa semalam ia nekat menembak kakak kelas yang terkenal sangar itu.

Tidak sangar bagaimana, seorang ketua geng Danger, lebih tepatnya geng terbesar dikota itu. Telah berstatus pacar dari seorang Daila sekarang.

"Daila Goblok, goblok, goblok, goblok, hihh.." "lo nggak nyadar hah? lo itu sedang dalam masalah besar." Ucap Fita tersungut-sungut pada Daila.

Masalah? tidak diragukan lagi bukan. Memiliki hubungan dengan pria berbahaya seperti itu adalah masalah utamanya. Saking bahayanya, nama laki-laki itu sudah tersohor dikalangan para gengster diluar sana. Karena keganasannya ketika bertarung, dan ketidak seganan dia untuk membunuh orang yang mencoba menghalangi jalanya atau membuat dia marah.

Dafhin bahkan pernah dikabarkan membunuh orang, tapi tidak tau pasti karena beberapa hari setelahnya, berita itu langsung lenyap bak ditelan bumi. Dan semua orang berfikir karena ada uang sumuanya menjadi mudah.

Semua orang memiliki panggilan khusus untuk Dafhin. Psycho D julukan yang biasa mereka lontarkan. Karena kegilaanya dilapangan pertarungan, membuatnya mirip sekali dengan seorang psycho atau mungkin psychopath yang haus darah.

"Goblok banget sih lo La." Mia salah satu teman Daila yang menjabat sebagai ketua osis itu yang sekarang mengatainya.

"Udah gue bilang, mikir dulu sebelum bertindak."

Huft, Daila menghembuskan nafasnya jengah. Bianca, temanya yang biasa bersikap dewasa. Ikut menceramahinya.

"Sekarang gimana coba?" Mia menatap Daila lelah.

"Ya mo gimana lagi, terima nasib lah." ucap Daila enteng, membuat ketiga temanya menganga tidak percaya. Sesenang itukah Daila menjadi pacar ketua Gengster.

"Ishh, lo tuh. Santai banget jadi orang,lo itu lagi dalam ruang lingkup bahaya La." Fita, hampir memukul kepala Daila, kalau tidak ingat bahwa Daila adalah temanya. Begitu bodoh memang Daila itu.

"Udah terlanjur, guys." lagi-lagi Daila menjawabnya dengan santai. Tapi santai bukan berarti senangkan? Daila hanya sedang menenangkan hatinya agar tetap kuat ketika menghadapi situasi seperti ini. Situasi dimana menjadi pacar seorang ketua gengster, dan itu semua karena kegoblokanya. 'Awesome, Daila.' Jeritnya dalan hati.

"Ck. Ck. Bego. Temen gue bener-bener udah bego." Mia berdecak, sambil mengusap wajahnya sendiri kasar.

"Udah lah guys, kalo boleh jujur gue nyesel nembak dia. Meski awalnya gue ngebet banget pengen jadi pacarnya sih." Ucap Daila akhirnya.

"Nah kan lo, baru sadar eh? Lo sih, udah tau dia kayak begitu. Meskipun banyak cewek yang mengidolakan dia tapi nggak ada yang senekat elo La. Soalnya mereka masih sayang nyawa, nggak kayak elo." Ujar Fita masih emosi.

PSYCHO D [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang