Aku masih belum paham bagaimana cara nya memaknai sebuah kehilangan.
Apakah dengan perginya akan membuat suasana sama seperti dulu.
Akan ada banyak hal yang aku rindukan.Seperti malam malam sebelumnya tentang mimpi yang ku rasa nyata. Kita duduk di sebuah bangku kayu, di sekeliling nya banyak pohon rimbun yang melambai terkena angin. Dia tersenyum entah apa makna nya. Beberapa kali ku ajak berbicara dia hanya diam lalu kembali tersenyum.
Apa kau tau ada bahagia yang membuncah, tapi nyatanya sebatas mimpi. Hanya angan angan yang ku bawa sebagai perantara agar tidur ku lelap. Aku begitu naif kala itu sebab aku belum tau bagaimana memaknai sebuah kehilangan, yang aku tau dan yang coba aku pahami kau hanya tengah bepergian sementara waktu ke tempat yang jauh.
Kau tau Ayah, pergi mu membuat sebagian hidup ku rapuh. Pergi mu membuat ku takut takut untuk memulai sesuatu tanpa semangat mu.
Hari itu aku marah, sebab aku belum siap menghadapi kenyataan sebagai pengganti mu menyemangati ibu dikala aku juga rapuh.Ayah, beri tahu aku bagaimana caranya memaknai sebuah kehilangan.