BAB 3

37 27 5
                                    

Happy Reading
.
.
.
.

Di saat jam istirahat tiba Resa akan menyempatkan waktunya untuk pergi ke perpustakaan dari pada ke kantin. Ia akan menghabiskan waktu istirahatnya untuk duduk di perpustakaan dengan sekedar membaca beberapa pelajaran yang akan masuk besok.

Kali ini ruang perpustakaan nya hanya terdapat 2 atau 3 orang saja. Biasanya ruangan ini sering di kunjungi beberapa murid. Ruang perpustakaan ini sangat nyaman untuk di tempati banyak buku-buku berjejer rapi di sana. Tak hanya itu, ruangan ini memiliki akses wifi tersendiri.

Resa sedang memilih beberapa buku yang akan ia baca. Tanpa sengaja ia melihat Erlan yang sedang memilih buku-buku juga. Tampaknya ia sangat teliti dalam memilih buku yang akan ia baca nanti.

Resa yang tidak menghiraukan Erlan di sana langsung pergi dari tempat tersebut dan memilih buku di tempat yang lain.

Tiba-tiba saja kaki Resa tersandung tali sepatunya dan membuat Resa tersungkur di lantai. Hal tersebut membuat Erlan menoleh dan langsung menghampiri Resa saat itu.

Namun, belum sampai Erlan tiba ternyata sudah ada Reza yang duluan membantu Resa bangun.

"Ceroboh!"pungkas Reza.

"Bodoamat."ucap Resa ketus.

"Lo gapapa Res?"tanya Erlan khawatir.

"Biasa aja."

"Bagus deh kalo gitu. Eh, lo siapa?"Erlan melirik kearah Reza.

"Reza."

"Anak pindahan ya?"tanya Erlan lagi.

"Hm."Reza mengangguk.

"Oh, yaudah kalo gitu kita duduk aja kali ya di sana."ajak Erlan membuat Resa dan Reza menyetujuinya.

Setelah mereka bertiga duduk di kursi yang kosong tadi akhirnya Erlan membuka suara.

"Oiya, kenalin gue Erlan anak 11 IPA 2."Erlan menjabat tangannya pada Reza.

"Reza 11 IPA 1."

"Dan lo Res?"tanya Erlan sambil melirik gadis imut tersebut. Yah,sebelumnya mereka pernah bertemu di saat Resa sedang lari agar tidak telat. Namun, Erlan tidak mengetahui kelas Resa.

"Resa 11 IPA 1."

"Berarti kalian sekelas dong?"kata Erlan sumringah.

"Hm."gumam Reza.

"Boleh gue jadi teman kalian?"Erlan kini menatap keduanya dengan tatapan memohon.

"Gue ga butuh teman."jelas Resa datar sambil membolak-balikkan buku yang ia baca tanpa melihat bagaimana ekspresi Erlan saat ini.

"Kok lo gitu sih Res?emang gue ga pantes buat jadi teman lo?"Erlan kali ini sedikit agak lebay.

"Bukan urusan lo."

"Yah Resa gue mohon jadiin gue temen lo. Gue janji apapun yang lo minta bakal gue turutin asal gue jadi temen lo."Erlan kali ini  memohon pada Resa. Entah apa yang ada di pikiran Erlan saat ini hingga membuat dirinya memohon pada gadis seperti Resa.

Mimpi SemusimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang