BAB 5

11 5 1
                                    

Happy Reading😊
.
.
.
.

Hari libur sudah berakhir saatnya untuk Resa melakukan aktivitasnya seperti biasanya yakni sekolah. Duduk di sebuah meja makan dengan nasi goreng yang tersedia di meja yang di sebelahnya terdapat sang ibu. Biasanya sang ibu tidak akan pernah menyempatkan sarapan pagi dengan Resa. Berbeda dengan hari ini.

"Dua bulan lagi Mama akan menikah dengan orang yang kamu lihat kemarin."Kalimat sang ibu membuat Resa tersedak dan langsung buru-buru mengambil air putih untuk diminumnya.

"Apa yang Mama pikirkan?"Ujar Resa dengan nada kagetnya.

"Mama hanya ingin menikah itu saja."Jawab Ibunya enteng.

"Gak bisa Ma."Dengus Resa.

"Kenapa?"Cetus ibunya sinis.

"Aku gak suka Mama nikah lagi sedangkan Papa sendirian masih di rumah sakit Mah!"Terdapat raut kecewa dalam wajah Resa saat ini. Ia tidak menyangka pada perbuatan sang ibu.

"Papa kamu itu udah gak ada gunanya lagi Resa!!siapa yang mau ngurusin orang gila kayak dia?Mama benci liat nya."Suara yang terdengar lantang dan keras di telinga Resa.

"Pokoknya aku gak setuju dan aku juga benci Mama!!"Desisi Resa melangkah pergi dari ruangan tersebut.


▪▪▪▪▪


Seperti biasanya Resa akan menunggu bis di sebuah halte. Tak banyak yang menunggu bis tersebut. Resa yang masih memikirkan perkataan sang Ibunya menjadi beban pikirannya saat ini. Itu akan sangat menyakitkan untuk anak seusia dirinya. Ia tidak akan terima dengan pernikahan yang dibuat oleh ibunya.

Samar-samar Resa mendengar suara klakson mobil. Ia pun melihat asal suara tersebut dan ternyata mobil tersebut milik Erlan yang sudah nangkring di depannya. Banyak pasang mata yang iri dengan dirinya.

Dengan gayanya yang khas Erlan keluar dari mobilnya dan menghampiri Resa yang masih setia berdiri di pinggir jalan"Sama Gue aja Res, dari pada Lo nunggu bis kan lama."Kata Erlan.

"Gak butuh!"Jawabnya ketus.

"Alah lo mah gitu gengsian. Haha."Goda Erlan membuat wajah Resa tampak merah padam.

"Pergi lo nyemak aja tau gak."Dengus Resa.

"Res lo ngapa sih gak mau nerima tawaran gue?"

"Gue bisa sendiri."

tanpa diduga ternyata wajah Erlan sudah berada di dekat wajahnya Resa saat ini. Hanya beberapa centi saja. Membuat pasang mata iri dengan tingkah mereka. Depan umum!! Bayangkan. Resa kaget di buatnya.

"Lo mesum ya!!"Resa mendorong badan Erlan agar menjauh dari dirinya.

"Ikut gue atau gue bakal lakuin hal yang lebih dari itu?"Tanya Erlan santai.

"Yaudah terserah lo deh."Akhirnya Resa mengalah dan langsung duduk di mobil milik Erlan.

"Kepala batu."Gumam Resa.

Mereka pun sudah tiba di sekolah. Resa langsung menuju ke ruang kelasnya tanpa menunggu Erlan yang masih di dalam mobil.

"Eh sialan tu anak. Main ninggalin aja."Gerutu Erlan.

Mimpi SemusimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang