BAB 4

30 28 5
                                    

Happy Reading😊
.
.
.
.
.

Sinar mentari pagi menyilaukan mata Resa yang membuat dirinya mengerjapkan matanya. Tak terasa hari ini adalah hari minggu yang artinya adalah hari bosan bagi Resa. Tak ada seorang pun yang ada di rumahnya selain dirinya. Ibunya sudah dari tadi pergi ke toko butiknya sendiri. Yah, di sanalah ibunya bekerja untuk menghasilkan penghasilan yang sedikit pas-pasan bagi keluarga mereka. Jam sudah menunjukkan angka 8 kurang, Resa bergegas untuk membersihkan badannya.

Setelah mandi, ia pergi ke ruang keluarga untuk menonton tv. Biasanya jika di hari libur seperti ini Resa hanya duduk di depan tv sambil memakan cemilan yang ada.

Tok tok tok

Terdengar dari telinga Resa bahwa ada yang mengetuk pintunya. Ia merasa mungkin hanyalah orang iseng yang diam-diam mengerjainya dengan mengetuk pintu tersebut. Tidak biasanya rumah Resa kedatangan tamu.

Tok tok tok

Geram sudah pikiran Resa di buat dengan suara ketukan tersebut membuat dirinya harus beranjak dari duduknya dan melihat siapakah yang datang di pagi hari ini.

Di saat Resa membuka pintunya dan ternyata yang muncul adalah Erlan. Bagaimana bisa Erlan tau rumah Resa?
jawabannya adalah kemarin di saat Erlan mengantarkan Resa pulang.

"Ngapain?"Tanya Resa cuek.

"Ngajak lo main lah."Ucap Erlan.

"Males."

"Resa, gue mohon terima tawaran gue ini. Gue cuman mau ngajak lo sama Reza main doang. Biar nambah keakraban kita sebagai sahabat."

"Kemana?"

"Pantai Res ayo dong ikut."Ucapnya memohon.

"Terlalu rame gue gasuka!"Kata Resa datar.

"Pliss dong Res gue mohon."

"Brisik lo."Resa menutup pintu nya keras dan meninggalkan Erlan dengan wajah yang begitu kaget.

"Res!!gue mohon ikut sama gue. Masak ia lo gak bosen dirumah terus. Res bukain pintunya gue mohon."Erlan tipikal orang yang sangat keras kepala ia akan membujuk Resa apapun caranya agar dirinya mengikuti keinginannya.

"Res!!pliss bukain pintunya Res."Erlan masih tetap di depan pintunya Resa dengan ucapan memohon.

Resa yang tidak tahan dengan suara dan ketukan keras dari Erlan akhirnya menyerah dan membuka pintunya yang menampilkan Erlan dengan wajah yang sedikit memelas.

"Masyaallah Res gue gak nyangka di bukain pintunya sama lo. Res ayo dong."Erlan masih tetap memohon agar dirinya ikut pergi.

"Tunggu sini!"Resa meninggalkan Erlan yang masih setia memohon pada Resa dengan wajah yang masih memelas.

Tak lama kemudian muncul lah Resa dengan pakaian yang lebih bagus dari yang tadi. Memakai sweater maroon dipadukan dengan celana jeans hitam serta memakai sepatu kets. Rambut hitam legam yang tergerai dan memakai topi maroon di kepalanya.

"Cantik."Gumam Erlan yang masih menatap Resa terpukau dengan penampilannya.

"Ngeliat apa?"Tanya Resa bingung.

"Lo cantik Res."

"Basi!!udah katanya mau pergi."Ujarnya ketus.

"Eh-eh iya gue lupa, yaudah yuk gue kira lo gak jadi ikut. Hehe."

"Kasian muka lo."

"Kenapa sama muka gue?"Tanya Erlan bingung dan meraba-raba wajahnya saat ini.

"Kek kodok mati."Ejek Resa meninggalkan Erlan yang masih cengo di depan pintu rumah Resa.

Erlan segera menyusul Resa dan masih menggerutu pada ucapan Resa barusan"bangsat lo Res."

▪▪▪▪▪

Pantai yang akan mereka tuju tidak begitu jauh dari perumahan Resa. Mereka pergi menggunakan mobil yang Erlan punya. Erlan dan Reza duduk di depan sedangkan Resa duduk di kursi penumpang sambil mendengarkan lagu menggunakan headset.

Setibanya di tempat tujuan akhirnya mereka bertiga turun dari mobil dan melihat banyak para pengunjung yang datang ke tempat tersebut. Tak heran jika tempat ini ramai, karna ini adalah hari libur justru itu banyak orang-orang yang berdatangan.

"Yuk."Ajak Erlan sambil menggenggam tangan kedua sahabatnya.

Sampai lah di sebuah pantai yang memperlihatkan derasanya butiran ombak yang menghuyung air lautnya dan hembusan angin yang sangat sejuk.
Banyak orang-orang dari luar negri yang berada di pantai tersebut dan ada juga yang sedang berjemur di pinggir pantai serta bermain volly maupun bermain pasir pantai.

"Kita duduk di sana aja, kayaknya sejuk tuh."Erlan menggiring teman-temannya menuju ke sebuah pohon kelapa yang tinggi dan berlapis rerumputan hijau yang pendek. Tidak banyak orang yang berada di sekitar tempat tersebut oleh karena itu Erlan mengajak kedua temannya kesitu.

Sesampainya di tempat tujuannya mereka pun duduk dan memandangi ke arah lautan lepas yang tampak damai dengan hembusan angin.

"Gue kalo lagi bosen pasti kesini."Erlan membuka suara agar tidak terjadinya kecanggungan di antara mereka bertiga.

"Oh."Acuh Resa.

"Lo kalo bosen kemana Za?"Tanya Erlan kepo.

"Tidur."Jawabnya datar.

"Kalo lo Res?"Tanya Erlan lagi pada Resa.

"Nonton."Jawabnya ketus.

"Gue heran deh sama kalian berdua."Kalimat Erlan membuat Resa maupun Reza menoleh kearah sang punya suara.

"Ngapa emang?"Tanya Reza bingung.

"Sikap kalian kayak kutub es."Ujar Erlan membuat Resa menjitakkan kepala Erlan hingga membuat sang empunya mengaduh kesakitan sedangkan Reza hanya tertawa melihat keduanya.

Erlan cemberut"Salah gue apasih Res?"

"Lo goblok."Cetus Resa sinis.

"Za kayaknya si Resa perlu di bawa kedukun deh."Seru Erlan yang tampaknya masih setengah ketakutan pada kelakuan Resa.

"Biar apa?"Tanya Reza heran.

"Biar setannya ilang lah bangsat."Ucapnya geram.

"Sialan lo!!"Resa setengah berteriak dan menendang bokong Erlan membuat Erlan jungkir balik tak karuan. Reza yang melihat keduanya hanya terkekeh dengan tingkah mereka.











Maaf buat typo-typo nya teman-teman.
Semoga kalian suka sama cerita ini.
Jangan lupa buat Vote+Komennya ya.
Tiada Vote+komen tak ada artinya bagi diriku:(

Hahaha canda kok:v

Love youu❤❤

Mimpi SemusimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang