chap 4

19 11 4
                                    

Charles sangat memperhatikan setiap gerak-gerik dua wanita yang berada pada layar laptopnya. Oh tidak,lebih tepatnya pada gadis yang rambutnya diikat itu.

Andra tidak tahu jika ada seseorang yng memperhatikan gerakannya dan setiap lekukan tubuhnya. Jika ia tau, ia akan mengiris-ngiris kulitnya dan mencongkel kedua matanya itu.lalu ia tidak segan-segan untuk memeras darahnya dan diberikan pada vampir.

Dan jennie ia hanya diam, meski ia tau bahwa seseorang sedang memperhatikannya. Ia ingin sekali berkata 'andra, kita sedang dimata-matai dan kau dalam bahaya' namun lidahnya kaku dan ia takut. Rasa takut akan ancaman-ancaman yang diberikan psikopat gila itu.

"Jen, sekarang lo aman sama gue" andra memulai pembicaraan. Namun andra merasa heran, kenapa jennie daritadi terlihat gelisah dan ia..terlihat seperti ketakutan.

"Jen lo gk papa kan?" tanya andra.

Tidak ada sahutan dari jennie. Ia melihat ke arah andra dengan pandangan kosong.

"JEN!!!!!" andra menepuk jidat jennie.

"Aaauuwwww, sakit nyet," rintih jennie
"Lagian elu, gua panggil gk nyaut. Lu kenapa sih? Aneh bgt tau gk?" andra fokus melihat sorot mata jennie.

"Gua gk papa, gua cuma pusing seharian ini gua nangis terus. Ndra mending lo pulang aja, dah mau ujan tuh" jennie melihat ke arah jendela.

"Sianying ngusir" umpat andra.

"Dah lo pulang aja, gua gk papa. Ditidurin jg besok pusingnya dah sembuh"

"Yaudah kalo gitu gua pulang dulu ya" andra beranjak dari duduknya dan menuju pintu.

Tidak disangka-sangka, ketika andra membuka pintu. Seorang lelaki dengan perawakan tinggi dan kekar memakai baju serba hitam muncul tepat di depan pintu dan berhadapan dengan andra. Andra terkejut, namun dengan sigapnya ia bisa menetralkan detak jantung.

"Siapa kau? " tanya andra heran.

" sekarang saya akan menjadi bodyguard pribadi nona jennie,dan saya diperintahkan tuan axel untuk menjaga dan melindunginya" tutur bodyguard itu panjang lebar.

"Axel? Yang pacar jennie itu?" andra menatap lekat-lekat mata pria dihadapannya itu.

'Mengapa mafia gila itu mengirim bodyguard pribadi kepada jennie?' batin andra.

Bodyguard itu hanya menatap balik andra dengan tatapan tajam.

"Kalo nona tidak ada lagi kepentingan, lebih baik segera keluar dari rumah ini" sang bodyguard akan menarik tangan andra namun andra dengan cepat melangkah keluar dan meninggalkan bodyguard pribadinya jennie itu dengan penuh pertanyaan.

Saat andra menengok ke belakang, pintu kamar jennie telah tertutup dan bodyguard itu telah masuk kedalam.

"Berarti jennie berdua dong sama bodyguard galak itu? Trs mereka ngapaiin? ..aduuh andra pikiran lo tuh kemana aja dh. Ya mana mungkin seorang bodyguard berani ngapa- ngapain sama pacar majikannya sih" andra bergumam sendiri.

*****

David sedang mengecek beberapa berkas milik perusahaan Danuarga.ia sangat fokus sampai-sampai dering telfon yang terus berbunyi tidak ia hiraukan.

Saat david mengambil satu berkas dengan bertuliskan nama RICKY ia langsung mengangkat satu alisnya.kening nya pun berkerut.

Ricky adalah asisten pribadi david atau bisa juga disebut tangan kanan david.

Duisternis Red Rose √Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang