Chap2

33 13 6
                                    

"DIANDRAAAAAAAA!!!!!"

Suara melengking milik seorang jennie kim yang khas membuat andra menoleh ke belakang,

"KIM JENNIE" Andra menghampiri jennie lalu memeluknya untuk melepaskan kerinduan.

"Andra,I miss you" jennie mengeratkan pelukannya

"Miss you too aaaaaa""
Andra berteriak kegirangan.

"Andra lo kemana aja?" tanya jennie melepaskan pelukannya dan beralih menatap andra penuh tanya.

"Gue ada urusan sama keluarga ke luar negeri jen,eh nanti gue omongin lagi dh ya sekarang gw ada kelas ni" andra berlari meninggalkan jennie dan disusul jennie sambil terkekeh.

"Lo masih sm kaya wktu smp dra" jennie menggelengkan kepalanya.

******

Andra dan jennie sedang duduk dikantin karena jennie memaksa andra untuk melanjutkan cerita tadi pagi.

"Gimana ndra yang tadi?" tanya jennie.

"Iya gw tu sama keluarga gw ke luar negeri karna anaknya tante gw nikah disana" jawab andra berbohong.

"Negara mana?"

"Kepo lo"

"Lah elu mah"

"Ke jepang"

Andra gk mau ada orang lain tau tentang identitas aslinya sekalipun itu sahabatnya.meski ia emang pergi ke jepang bukan untuk kepernikahan anak tantenya,melainkan untuk menjalankan misi yaitu menangkap seorang mafia yang menjadi buronan di seluruh asia.

"Wah lo ke jepang? Gw pengen ke jepang sejak lahir,gw pengen ketemu sama naruto:v"

"Etdah ni orang,gk pernah digigit sm monyet ya?"

"Engga,emangny knp?"

"Coba lu gigit tangan lo"

Jennie pun menggigit tangannya namun setelah dia sadar dia malah mencubit lengan andra.

"Aaaaaa jenniee sakitttt" teriak andra kesakitan.

"Lagian lo si,eh udh malu jgn teriak-teriak diliatin orang tuh".

" hehe "

****

Diandra pov

Sebenarnya aku takut jika jennie mengetahui identitasku yang asli.meskipun kita sudah bersahabat sejak lama tapi aku tidak ingin mengkhianati Sumpahku saat diangkat menjadi secret agent.yang boleh tau hanya kedua orang tuaku saja,ibuku pun sempat tidak setuju aku masuk secret agent tapi negara membutuhkan tenaga dan pikiranku.aku juga suka dengan pekerjaanku yang terbilang beresiko.sudahlah yang penting aku akan berbakti kpd kedua orang tuaku dan negara ini sampai mati.

Jadilah aku merahasiakan identitasku karena aku takut orang-orang disekitarku terkena dampaknya.aku tidak ingin orang-orang yang dekat denganku terluka karena disisi gelap dunia ini banyak orang yang mengintai seseorang sepertiku.meskipun dalam melaksanakan misi aku tidak memakai topeng tapi aku tidak bisa dikenali dalam kehidupan sehari-hari ku.aku sangat pandai memasang wajah seram dan wajah yang lugu.

Dan satu hal lagi aku tidak mungkin memberikan alamat rumahku kepada siapapun itu terkecuali jennie.aku sempat berpindah-pindah rumah dan mungkin rumah ini adalah rumah terakhir karena letaknya yang strategis juga dilengkapi dengan berbagai senjata dan alat pendeteksi tidak lupa juga ada ruang rahasia tempatku menyimpan senjata dan bersembunyi jika terjadi sesuatu.untuk berjaga-jaga aku dan ayahku memasang jebakan di beberapa tempat.

Pov end

.......

Diandra dan jennie berjalan beriringan ke arah parkiran kampus,karena sudah saatnya jam pulang.daritadi jennie terlihat cemberut sambil memakan ice krim yang dipegangnya.

"Wey jenong lu kenapa hah muka lu asem begitu kaya cuka tau gk..hahahahah" andra tertawa

"Tau ah gua bete,pacar gua gk ngabarin gua dari tadi pagi,kira-kira kemana ya dra?" jennie menatap andra bingung.

"Ya mana gua tau lah,coba lu liat kerumahnya aja siapa tau sakit atau apalah" andra meyakinkan

"Boleh juga tuh,lu temenin gua ya pake motor balap lo,hehe" jennie menunjuk motor andra yang terparkir tidak jauh dari mereka berdiri.

"Iya iya tapi lu jgn berisik pas gua bawa ngebut ,nanti telinga gua terkikis suara lu"

"Siapp cucunya rossi" jawab jennie semangat sambil memberi hormat.

Andra dan jennie menaiki motor lalu bergegas pergi ke rumah pacar jennie yang lumayan jauh.sepanjang perjalanan jennie tidak diam melainkan terus berteriak karena andra menjalankan motornya bagaikan kesetanan.andra hanya terkekeh mendapati cubitan dan tabokan dari jennie karena ia senang jika menjaili sahabatnya ini.

Setelah sampai mereka langsung masuk ke rumah yang besar bagai istana itu.

"Jen ini rumahnya?gk salah? Berarti pacar lo tajir jen?" andra menatap kagum rumah yang ada didepannya itu.

"Iyalah udah kaya ganteng,baik lagi.gk salah gua nerima dia,tapi ini baru pertama gua kerumahnya,dulu pernah kesini tapi gk dibolehin masuk", jennie menunduk

" udh mending lu pencet belnya "suruh andra

Jennie menekan bel beberapa kali tapi tdk ada sahutan dari dalam hingga mereka akan memutuskan untung pulang tidak lama ada seorang wanita cantik dan sexy membuka pintu.

Jennie terkejut karena mendapati wanita seusianya berada di rumah kekasihnya.tidak lama seseorang yang gagah juga keluar dari rumah itu sambil memeluk perempuan tadi posesiv.

" Axel!! "Jennie mulai berkaca-kaca melihat pacarnya memeluk pinggang wanita lain.

" jennie,ngapain disini?aku kan udh bilang jangan kesini"pria yang bernama axel itu langsung menarik lengan jennie kasar.

"Sayang ayo kita udh telat" ucap perempuan tadi.

"Sayang?kamu bilang ke dia sayang? Axel aku itu pacar kamu" jennie mulai berkaca-kaca.

"Hey Jalang!! Lo jangan ngaku-ngaku ya,udh xel kita pergi aja drisini daripada ladenin orang gk jelas" wanita itu pun menarik lengan axel untuk pergi dan menaiki mobil dan melajukannya entah kemana.

Axel sempat menoleh ke arah jennie namun jennie tidak melihatnya dan malah menangis sesenggukan di pelukan andra.

"Udh jen orang kyk dia jgn ditangisin,buang-buang tenaga" andra mengusap lembut pundak jennie.

"Hiks..ta..pi..hiks..dia..udh..hikss jahatin guaa,terus cwek tadi bilang gua jalang hiks..hikss" jennie tdk berhenti menangis.

"Mending skrng kita pulang ya,lo jangan nangisin dia terus. Dia udh khianatin lo" andra mengajak jennie menaiki motor nya.

"Iya" jennie pun akhirnya berhenti menangis dan pulang bersama andra.







Bersambung:v

Next chap!!

Duisternis Red Rose √Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang