5 : Putus

1.5K 154 17
                                    

di play mulmednya yaa

***

Bel pulang berbunyi, Lucas mengambil tasnya dan mengajak Yuqi pulang. Tak butuh waktu lama, mereka sampai di depan rumah Yuqi.

Yuqi berjalan masuk ke rumahnya, saat Yuqi masuk, mamanya memberikan sebuah toples berisikan kue.

"Nih, kasi ke Lucas ya," kata mamanya Yuqi.

Yuqi mengangguk, ia meletakkan tasnya di atas sofa di ruang tamu, lalu melangkahkan kakinya menuju pintu rumah.

Yuqi membuka pintu rumahnya dan melihat Lucas yang baru saja masuk ke dalam rumahnya sendiri. Yuqi keluar dari rumahnya dan menutup pintu rumahnya kembali.

Kakinya melangkah menuju rumah sebelah yaitu rumah Lucas, ia hendak memberikan toples berisikan kue untuk Lucas.

Yuqi sampai di depan pintu rumah Lucas, dia belum menekan bel rumah, Yuqi terdiam karena mendengar suara papa Lucas yang seperti sedang berbicara dengan Lucas yang baru pulang itu. Yuqi diam dan mendengarkan.

"Lucas," panggil papanya.

"Kenapa pa?" tanya Lucas.

"Tadi bos papa nelpon—" ucapan papanya dipotong oleh Lucas. Lucas tau siapa yang papanya maksud bos.

"Pa, aku tau." kata Lucas dengan suara yang agak lemas.

"Lucas," panggil papanya lagi.

"Pa, Papa tau aku ga suka Yiyang pa," kata Lucas.

"Iya nak, papa tau, tapi—" lagi-lagi ucapan papanya dipotong.

"Papa hanya ga mau dipecat 'kan?" tanya Lucas.

"Kalo papa dipecat, kalian makan apa?" tanya papanya Lucas.

"Aku ngerti kok, aku tau papa ga mau dipecat, papa kerja demi keluarga, aku tau," kata Lucas.

"Tapi untuk menyukai Yiyang sorry pa, aku kayaknya ga bisa," lanjutnya

"Aku sayang sama papa, aku sayang sama mama," jeda Lucas.

"Dan aku sayang Yuqi pa," Lucas menghela napas berat dan melepas tas sekolahnya.

Lucas menatap mata papanya yang sudah ia tau maksudnya apa.

"Pa, tapi—" kalimat Lucas terpotong oleh papanya.

"Lucas, dengerin papa," kata papanya Lucas.

"Putusin Yuqi," lanjut papanya Lucas.

Lucas menggeleng.

"Lucas!" seru papanya.

"Pa, kasi aku waktu untuk cari cara lain ya?" kata Lucas dengan pelan dan berusaha tidak terbawa emosi.

Yuqi mengurungkan niatnya untuk ke rumah Lucas, ia berbalik dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya sendiri.

Ia kembali ke kamarnya. Sesampainya di kamar ia duduk di atas tempat tidurnya, berusaha menahan air mata yang mungkin akan segera jatuh.

Yuqi benar-benar tidak ingin membuat Lucas melawan papanya, dan baru tadi ia mendengar perdebatan yang sebelumnya tak pernah terjadi itu.

Air matanya tak terbendung lagi, jika Lucas tidak bisa melakukan yang papanya minta, maka Yuqi yang harus melakukannya.

Yuqi mengambil ponselnya, ia mengirim pesan pada Lucas untuk mengajak Lucas pergi keluar sebentar.

Yuqi keluar dengan pakaian yang biasa ia pakai, ia berjalan masuk ke dalam mobil Lucas.

Lucas tersenyum, Yuqi bisa melihat wajah Lucas yang tampak begitu banyak pikiran, itu membuat Yuqi semakin tidak tega.

"Tumben ngajak jalan duluan," ledek Lucas, karena selama ini selalu Lucas yang mengajaknya keluar.

Lucas menjalankan mobilnya, sekiranya sudah agak jauh dari rumah, Yuqi menyuruh Lucas untuk menghentikan mobilnya.

"Cas, berhenti di pinggir," kata Yuqi pelan

Lucas bingung, tetapi dia tetap mengikuti kata Yuqi dan menghentikan mobilnya.

"Kenapa?" tanya Lucas menatap Yuqi.

Yuqi berusaha menahan air matanya agar tidak keluar, menatap Lucas membuatnya semakin tidak bisa mengatakannya.

"Cas, aku mau ngomong serius,” ucapnya.

Sejenak Yuqi memalingkan wajahnya dan mengelap sudut matanya.

Lucas memegang wajah Yuqi mengarahkannya agar bisa dilihat olehnya. Yuqi menunduk sebentar dan air matanya pun mengalir melintasi wajahnya. Yuqi dengan segera mengusapnya yang membuat bulu matanya ikut basah.

"Yuqi, kenapa nangis?" tanya Lucas, kekhawatiran yang terukir di wajah Lucas dapat dilihat jelas oleh Yuqi.

"Lucas, kita udahan aja ya," kata Yuqi dengan suara sedikit bergetar.

Lucas masih bingung dengan maksud perkataan Yuqi barusan, "Maksudnya udahan?" tanya Lucas.

Yuqi menunduk sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, Lucas menangkup wajah Yuqi.

"Yuqi, jelasin maksudnya apa?" tanya Lucas, hatinya sudah merasa tidak nyaman.

"Dengerin aku baik-baik ya," kata Yuqi lagi

"Aku mau putus," kata Yuqi dan setelah itu air matanya keluar lagi dan lagi, dengan cepat Yuqi mengusapnya.

Lucas terdiam, "Putus? Kenapa?" tanya Lucas masih tak percaya apa yang ia dengar sekarang.

Yuqi mengusap matanya, "Maaf Cas," kata Yuqi lalu keluar dari mobil Lucas tanpa menjawab alasannya berkata seperti itu.

Lucas ikut keluar dari mobil dan berlari mengejar Yuqi yang sudah berlari lebih dulu. Lucas berhasil meraih tangan Yuqi.

"Yuqi, jelasin dulu," kata Lucas, sekarang Lucas tampak sangat kacau.

Yuqi berusaha menahan air matanya yang rasanya keluar terus menerus.

Lucas memegang tangan Yuqi, pelan. Hal itu semakin membuatnya tak bisa menahan air mata yang akan keluar.

"Apapun itu aku minta maaf—" Lucas tak bisa melanjutkan kalimatnya. Pikirannya tercampur aduk.

Yuqi melepas pelan genggaman Lucas.

"Lucas, udah," kata Yuqi pelan.

Lucas menggeleng, bahkan sekarang ia tak bisa berkata-kata.

Yuqi berjalan meninggalkan Lucas.

Lucas benar-benar dibuat terdiam oleh situasi sekarang, kakinya tak bisa ikut melangkah.

Setelah melihat Yuqi yang sudah berada di depan rumahnya, Lucas berjalan kembali ke arah mobilnya.

Lucas membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, keluar dari area rumahnya menuju jalan raya.

Yuqi melihat mobil Lucas yang melaju dengan cepat, membuatnya seketika khawatir. Tapi tak bisa mengubah keputusannya, itu lebih baik daripada membiarkan Lucas berdebat dengan papanya seperti tadi.

Ia kembali ke kamarnya, dilihatnya sebuah bingkai foto, fotonya dan Lucas. Lagi-lagi air matanya perlahan keluar dan dengan cepat ia menghapusnya.

Baru saja ia ingin meletakkan foto itu di atas meja, tapi foto itu malah terjatuh.

Yuqi berjalan keluar kamar setelah sekiranya matanya tidak lagi merah, ia membuang bekas pecahan kaca tersebut di tempat sampah. Dan foto tersebut ia masukkan dalam laci meja belajarnya.

sun & moon—

maaf kalo ga ngefeel:'

terimakasih sudah membaca💚

btw,

selamat ulang tahun jeno!

[✓] Sun & MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang