Two

173 15 2
                                    

Happy Reading Guys!!
jangan lupa vote & koment :)

***

Remaja itu berjalan sepanjang koridor dengan lesu, untung saja keadaan saat ini sedang sepi dikarenakan sedang ada jam pembelajaran ke tiga setelah istirahat tadi.

Dinda teringat kembali dengan kejadian tadi dimana ia dipermalukan didepan banyak orang, sungguh ia tak tahu apa salah dirinya sehingga dipermalukan seperti itu.

Ia pun sudah mengganti pakaian kotornya tadi dengan seragam baru. Ia teringat dengan laki laki yang memanggilnya dengan sebutan Didi.

Bingung? Jelas.

Bahkan dia tak mengenal siapa cowok itu. Jika dilihat lihat cowok itu tampan mulai dari rahang tegas, hidung mancung, mata tajam, rambut hitam legam. Oh tidak!

Sayangnya ia tak bisa melihat dengan jelas name tag yang ia pakai. Setau Dinda, cowok tampan itu hanya memanggil nya dengan sebutan Didi dan memberi ponselnya yang tertinggal di kantin.

Dinda harus berterima kasih saat itu juga tetapi cowok tampan itu sudah pergi bak hantu terbang menghilang entah kemana.

Disinilah gadis itu sekarang, ia melihat jam hitamnya di pergelangan tangannya. Ia pikir 10 menit lagi masuk kelas jam pembelajaran terakhir.

Ia menuntun kedua kakinya menuju ke arah kelasnya yang berada di lantai dua.

***

Kringgg!!

Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid berhamburan untuk pulang kerumahnya masing masing.

Sejujurnya, Dinda ingin menceritakan kepada kedua sahabatnya tentang kejadian ia dengan cowok tampan tak dikenal itu tetapi ntah bagaimana ceritanya, kedua sahabatnya itu tidak masuk kelas jam pelajaran terakhir. Ntah lah! ia tak memikirkan nya, nanti akan ia tanyakan.

Dinda keluar dari kelasnya lalu mengotak atik ponselnya untuk memesan ojol.

Setelahnya ia melihat ojol yang ia pesan kemudian ia memakai helm lalu pergi melaju menuju rumahnya.

***

Raka baru saja sampai dirumahnya karena sepulang sekolah tadi ia mampir ke rumah Karel untuk main PS dan juga Damar tentunya.

"Assalamualaikum, Raka pulang" suara berat Raka menyapa orang rumah.

"Waalaikumsalam Nak, kamu dari mana aja? Bunda telfon gak diangkat angkat" Tanya Rina-- Bundanya khawatir.

"Tadi raka mampir ke rumah Abi bun, ponsel Raka mati" tutur cowok itu lembut.

Selanjutnya Rina mengangguk dan Raka melangkahkan kakinya ke kamar.

Sesampainya dikamar, Ia mendaratkan bokongnya di kursi. Ia menghela nafas mengingat kejadian disekolah tadi. sungguh! memikirkannya aja membuat pusing.

RAKADINDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang