Four

162 13 0
                                    

Happy Reading Guys!!
Vote & Koment jangan lupa :)

***

"Um jadi gue ganggu nih?"

"Iya ganggu" Tapi boong. Ah gak tau deh. "Seriusan deh sebenernya mau ngomong apa? Tujuan lo datang kesini ngapain?" Tanyanya, lagi.

"Oke-oke gue cuma mau bilang, apa lo mau jadi pacar gue?" Tanya raka menurun naikkan alis tebalnya.

Jantung gue kenapa ya? Lagi dangdutan nih
kayaknya

"Um maksudnya? Gak paham gue" Tanya Dinda yang pura pura tidak mengerti.

"Gue tunggu jawaban lo besok tepatnya disekolah di rooftop sekolah jam istirahat pertama. Gue balik" Ucap Raka cepat membuat Dinda menganga tak percaya.

"Lo siapa hei ngatur-ngatur gue?"

"Calon pacarnya Dinda Anastasia, kalo jodoh yaa lo jadi masa depan gue bahkan jadi ibu dari anak anak gue kelak, see you!"

***

"AKU MAUUU! AKU MAU JADI PACAR KAMU! ATAU PERLU AKU JADI IBU DARI ANAK ANAK KAMU NANTI, AKU SIAP DUA PULUH EMPAT JAM!" Teriak gadis itu kencang disaat masih memejamkan matanya rapat rapat namun mulutnya berbicara. Persis orang ngigau.

"Dinda hei, kamu kenapa? kamu teriak nggak jelas gini bikin Bunda pusing aja deh" Ucap wanita setengah paruh baya itu sambil menggoyang goyangkan bahu anak bungsunya agar bangun.

Akhirnya sang empu terbangun, membuka kedua matanya menatap Bundanya yang sedang menatapnya juga namun bedanya tatapan Bundanya itu tersirat khawatir pada anaknya.

"Bunda" Panggil anak itu, sangat lembut.

"Hm? Kamu kenapa nak?" Tanya Bundanya khawatir.

"Bunda, Dinda ditembak batu es" Jelas anak itu tidak jelas.

Siapa pula batu es?

Bundanya mengernyit kebingungan, Ia sudah melewati masa mudanya dan ia pernah berpacaran yang pastinya tau arti ditembak tapi ditembak batu es itu spesies macam apa?

"Bunda gak ngerti kamu ngomong apa, kamu ditembak batu es? batu es itu siapa? Bunda tau kok kamu suka nyemilin batu es tapi kenapa sampai ke bawa tidur nak?" Tutur bundanya panjang lebar, entahlah ia tak mengerti pikiran anak jaman sekarang.

"Ya ampun Bunda bukan batu es yang sering aku nyemilin, ini itu batu es berwujud manusia Bunda" Jelas Dinda dengan raut wajah yang kesal.

"Kamu ngigau? Bunda tau, kamu ditembak cowok pasti yang kamu suka tapi didalam mimpi? Sadgirl banget sih kamu, udah deh jangan halu" Tebak Bundanya tepat sasaran. Lalu setelah mengucapkan kalimat seperti itu langsung beranjak dari ranjang dan pergi dari kamar si bungsu.

Dinda masih termangu memikirkan ucapan Bundanya beberapa detik yang lalu.

Sadgurl check!

RAKADINDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang