Five

156 15 2
                                    

Happy Reading Guys!!
Jangan lupa Vote & Koment :))

***

Ditengah jalan cowok yang kerap disebut batu es ini resah, memikirkan gadis tadi. Ia berhenti dipinggir jalan lalu membuka helmnya dan mengacak acak rambutnya frustasi.

Apa gadis itu sudah pergi? atau belum?

Ia ingin menghampirinya kembali tetapi ia gengsi. Ah sudah lah lebih baik ia putar balik menuju gadis tadi.

Sesaatnya sampai belum jauh dari halte tadi, mata tajamnya melihat gadis itu dibonceng oleh cowok berperawakan tinggi yang memakai seragam yang sama dengannya juga, sayangnya saja tidak bisa dilihat wajahnya dengan jelas karena cowok itu juga memakai helm full face.

Mata tajamnya berubah menjadi sendu, entah ia juga bingung mengapa bisa sedikit kecewa.

Ingat! Hanya sedikit tidak lebih.

Tak mau berlarut dalam pikiran, lebih baik ia pergi ke sekolahnya sebelum gerbang ditutup.

Hampa.

***

Raka memarkirkan motornya diantara kedua temannya yang sudah datang sebelum dirinya, terbukti dua motor temannya yang ia ketahui berwarna merah dan biru telah terparkir rapih.

Raka berjalan santai bersamaan melewati sepanjang koridor dengan wajah yang biasa ia tunjukkan, datar. Hingga para siswi yang melihat nya tak tanggung tanggung untuk memuji si most wanted ini, bahkan sampai ada yang terang terangan memotret dirinya untuk dijadikan wallpaper ponselnya.

'Raka ganteng banget'

'Masya Allah ciptaan mu sungguh Indah untuk dilewatkan'

'Ya ampun, jodoh gue'

'Coba ada Abi sama Damar, akur deh para suami gue'

'JODOHKUUU!!'

Ucapan, bisikan, bahkan sampai ada yang teriak sudah menjadi makanan sehari hari pada pagi hari untuk most wanted yang satu ini. Ditambah lagi kalau ada Abi dan Damar, entahlah jadi apa mereka bertiga.

Raka menghiraukan para siswi di koridor, ia berjalan santai menuju kelasnya. Sebenarnya ia sungguh malas dan lebih memilih membolos sampai jam istirahat tapi apa daya? Pagi ini sedang diadakan ulangan harian mendadak dari Pak botak sang guru killer.

Sebenarnya tidak terlalu galak, hanya saja matanya yang tajam setajam omongan netizen membuat para murid seketika mendadak takut pada guru itu.

Brakk!!

Penghuni kelas yang sudah mulai ramai mendadak terkejut akibat ulah si batu es yang tidak sopan nya menendang pintu kelas. Pernah kejadian seperti ini juga lalu sebelah pintu kelas rusak tak berdaya lalu digantikan oleh Raka sendiri dengan pintu kelas yang lebih mahal. Tak tanggung tanggung ia melakukan itu semua.

"Uhuk uhuk, Astaghfirullah kaget! Nih pagi-pagi udah bikin gue ke sedak aja!" Seru salah satu murid di sana yang tak lain Abi. Bagaimana tidak? Abi sedang sarapan roti coklat yang diberi fansnya pagi ini dengan senang hati tiba tiba saja tersedak akibat ulah sahabat laknatnya ini. Nggak ada akhlak.

RAKADINDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang