-SPY-

6.6K 703 76
                                    

CHAPTER 18

-SPY-

DAMN HEART

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

[Hinata Hyuuga, Sasuke Uchiha]

Genre

Romance, Drama, Slice of Life

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

"Tapi kau tau apa kabar baiknya Sasuke? Beberapa orang mendukung hubungan kalian berdua... dan berharap kalian untuk kembali menjadi pasangan (clbk)." Untuk yang ini, Sasuke sedikit menyeringai. Entah kenapa, dijodoh-jodohkan seperti ini dengan Hinata membuatnya senang.

"Oh ya Sasuke, aku lupa satu kabar buruk lagi." Seringainya menghilang. Menatap Suigetsu dengan tatapan serius.

"Apa?" Sasuke mulai menggeram marah. Jika Suigetsu berkata buruk... maka itu benar-benar buruk.

"Karin bilang padaku, jika minggu besok, Hinata akan mengikuti kencan buta yang diatur oleh keluarganya."

.

.

.

...

.

.

.

"Keadaanku disini baik, tousan." Hinata berkata lugas. Ponselnya di jepit diantara pundak dan pipi, sedangkan tangannya sibuk memilah-milah sayuran dari kantung belanjaannya. "Sungguh, aku baik-baik saja... Di sini juga ada Karin, jadi tousan tak perlu khawatir," lanjutnya lagi.

"Ya.... Baik. Bagaimana keadaan tousan?" Hinata beralih pada kulkas, mengambil beberapa bahan makanan yang dirasa sudah kadarluarsa. "Ah syukurlah....."

"Hm? Aku? Aku sedang membereskan dapur."

Tangannya terhenti saat sang ayah memberikan suatu permintaan. Dahinya mengkerut, alisnya menukik tak suka. "Kencan buta? Tousan... aku sudah besar! Tak perlu dijodoh-jodohkan begini..... aku bisa mencari pasanganku...."

"...."

"Benar ya terserah padaku.... Ini pertama dan terakhir kalinya... Jika aku tidak suka, maka jangan dilanjutkan lagi...." Sedikit tersenyum saat melihat betapa banyak dan segarnya sayuran yang dibelinya. Uh... ditambah sedang diskon! Lumayan,.. Hinata bisa menyisihkan uang belanjanya untuk membeli beberapa masker dan krim. Yah, semenjak Hinata memutuskan untuk jadi cantik maka dia benar-benar menjaga pola makannya. 75% makanannya adalah sayur dan buah. Sisanya adalah hewani untuk menunjang protein dan lemak. Ditambah dengan beberapa vitamin kulit dan krim-krim wajah... Karin benar-benar mengajarkan Hinata untuk menjadi wanita sosialita.

"Iya tousan.... Berikan juga kontaknya padaku....." Hinata terdiam, sedikit berfikir lebih lama. "Eum... Apakah tousan punya fotonya? Kirimkan padaku ya...."

"....."

"Bukan, bukan karena itu.... aku hanya agak sangsi jika dia tampan." Hinata mendesah, ketika sang ayah mengatakan jika partner kencannya memiliki wajah yang rupawan. Meskipun Hinata sudah berubah cantik, tapi Hinata masih ingin berjalan seiringan dengan pendiriannya. Menikah dengan pria yang sederhana. tidak tampan, tidak jelek, tidak kaya dan tidak miskin. Tentu, Hinata lelah berpacaran dengan lelaki tampan.... Mereka itu mahluk dengan harga diri tinggi dan brengsek.

-DAMN HEART-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang