-PLANNER-

7.8K 746 135
                                    

CHAPTER 19

-PLANNER-

DAMN HEART

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

[Hinata Hyuuga, Sasuke Uchiha]

Genre

Romance, Drama, Slice of Life

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

Entah apa yang ada dipikiran Hinata, dia berdiri mendatangi Sasuke.

"Sasuke, kau tidak apa-a___" Hinata tercekat, saat Sasuke meringis dan duduk dengan tumpuan lututnya. Tangannya memegang kiri perutnya,

"Sial!" Sasuke menggeram, melirik Hinata dengan ujung onyxnya.

Hinata menangis, tangisan penuh dengan rasa terimakasih dan penyesalan.

Hinata mulai merasa kosong. Bahkan dirinya tak mempedulikan orang-orang yang mulai berdatangan. Mengabaikan juga kalimat-kalimat khawatir yang muncul dari mulut Kenta.

Malam itu, satu hal yang paling Hinata ingat dalam otaknya.

Ketika Sasuke memandangnya, ketika onyx itu tertutup, dan ketika tangganya berubah menjadi merah.

.

.

.

...

.

.

.

"Kau akan menjenguknya lagi?" ucapan Karin terdengar jengkel di telinga Hinata.

Hinata diam, memandang Karin meminta pengertian. Tak lama, wajahnya mengangguk menjawab.

"Oh, ayolah Hinata! Seingatku dia hanya tergores sedikit! Dan ini sudah tiga hari!" Karin berdiri, menghampiri Hinata yang sedang menyusun parselnya. Sungguh Karin sangat tau apa keinginan si brengsek Uchiha itu pada Hinata-nya. Baiklah, mungkin Karin sangat berterimakasih pada Sasuke karena menyelamatkan Hinata dari hal yang membahayakan, tapi... lihat Hinata sekarang! Dia setiap pagi dan sore selalu pergi menjenguk Sasuke. kabar yang didengar Karin adalah pinggang Sasuke hanya tergores pisau saja, Karin rasa sudah sangat lumrah jika Sasuke di izinkan keluar dari rumah sakit. Tapi... entahlah... Karin merasa tidak ada tanda-tanda jika Sasuke akan keluar dari rumah sakit.

Uchiha brengsek itu sangat pandai memanfaatkan keadaan.

Karin tau Hinata itu baik hati, namun tak menyangka jika Hinata terlihat seperti keledai bodoh saat ini.

"Karin, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk merawatnya sampai pulih" Hinata memandang Karin risih. Apa Karin tak tau apa yang disebut dengan balas budi?

"Tapi kurasa dia sudah pulih! Lagipula... dia juga bisa menggunakan kedua tangannya dengan baik! Hanya pinggangnya yang luka!" Karin merajuk. Ini berat untuknya. Sasuke itu sudah bersikap sok manja pada Hinatanya. Bagaimana mungkin saat pinggangnya yang tergores, Sasuke justru tidak bisa menggunakan tangannya untuk makan? Melihat pemandangan Hinata dan Sasuke yang suap-suapan membuat Karin ingin muntah rasanya. Lagipula, dimana tante mikoto? Apa dia tidak khawatir sama sekali dengan putranya? Bahkan Karin tak pernah melihat tante mikoto di rumah sakit selama tiga hari ini.

-DAMN HEART-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang