Chapter 11 ( DIHUKUM )

70 6 0
                                    

[Zahra POV]

Sesampainya gue dikamar, gue langsung loncat indah ke tempat tidur gue. Gue masih setia nyium wangi surat pemberian Kenzie tersayang.

"Hmm wangi banget suratnya, gue suka. Apa ya isi suratnya, apa besok aja gue baca?" ucap gue pada diri sendiri.

Ya gak mungkin besok, bisa-bisa mati penasaran gue karena isi suratnya. Akhirnya gue buka amplop surat yang berwarna pink dengan motif bunga-bunga kecil ini. Lalu membaca isi suratnya dengan seksama.

To : My Dear Zahra💖

ADIRA AZAHRA


Pertama kali ku mengenalmu
Mata ini begitu tertarik melihatmu
Raga ini ingin selalu mendekatimu
Ungkapan hati ini ingin terus memujamu.

Aku tidak tau sejak kapan aku mulai merasakannya
Yang ku tau hanya aku ingin terus memandanginya
Ingin segera tau tentang dirinya
Dan aku ingin terus menjadi pengagum dirinya.

Adira Azahra...
Nama yang indah, seperti dirinya,
Begitu sempurna,
Itulah ungkapanku mengenai dirinya.

Aku sangat beruntung bisa memilikimu,
Aku sangat senang bisa mengenalmu,
Aku sangat bahagia bila bersamamu, dan
Aku sangat menyayangi dirimu.

Adira Azahra...

Semoga surat ini bisa memperindah suasana hatimu,
Aku selalu ingin melihatmu ceria di setiap harimu.

Zahra,

Aku bukanlah seorang puitis...
Yang terus mengagumimu lewat sajak indah yang dituliskan lewat tinta hitam dan kertas putih.

Namun aku hanyalah seseorang yang mencintaimu
Dengan cara yang kumiliki dalam diriku.
Walaupun masih banyak kekurangan dalam diriku,
Dan juga caraku mencintai dirimu.

Aku ingin selalu melihatmu bahagia saat bersamaku,
Aku akan terus berusaha menjadi orang yang berarti dalam hidupmu.
Dan ketahuilah satu hal Zahra..

I Love You, Because You Are My Everything...

Semangat Zahra Sayank...

Jadilah Zahra yang ceria, seperti Zahra yang ku kenal

By : Kenzie Naufal...


Guys, gue boleh bilang sesuatu gak? Gue boleh curhat gak nih Sekarang? Gue butuh seseorang untuk ngungkapin rasa bahagia gue. Sial! Kenapa Kenzie bisa banget sih buat gue mati baper kayak gini?

Ya Lord, kuatkanlah hamba dalam mengontrol degup jantung hamba, mengapa bisa berdegup secepat ini? Mengapa gue bisa sesenang ini? Ingat! Bahagia itu sederhana cukup makan pakai piring udah bahagia kok, apaan dah?

Malam ini gue sama sekali gak bisa tidur dan disinilah gue di atas kasur gue sambil bayangin gimana besok gue ketemu dengan Kenzie pasti gue bahagia banget. Kenzie, gue harap ini gak bakalan pernah berubah sama sekali gue nyaman dengan ini.

***

Kelas. Gue sedang berada dikelas dengan suasana yang sangat bising dan ricuh banget, ganggu orang tidur tau gak! Gue ngantuk banget nih, gak sabar banget ketemu sama Kenzie waktu istirahat nanti. Mana Koordinator Keamanan gak mengamankan kelas lagi. Hadeh, pening pala bebeps kamu Ken.

Kalau aja Bu Siska gak dateng bisa pecah telinga gue dengar ocehan gak guna mereka. Gak penting!

"Selamat pagi anak-anak!" sapa Bu Siska kepada seluruh isi kelas dan dijawab oleh mereka semua dan gue juga pastinya.

"Pagi, Bu." jawab kami serentak.

"Baiklah mari kita mulai pembelajaran kita, sebelum itu Zahra kamu Sekretaris, 'kan? Kalau gitu kumpul semua tugas temanmu kemarin yang Ibu kasih!" perintah Bu Siska ke gue, gue yang lagi nguap-ngaup lebar karena ngantuk banget cuy!

Beneran dah gue ngantuk banget. Seketika gue terkejut dengan apa yang gue dengar. What? Apaan? Tugas B. Indonesia? Mampus! Mampus gue kasih untuk diri gue sendiri. Gimana nih? Guenya aja belum siap, masa kumpulin tugas yang lain sih!

"Zahra? Kamu dengar kan apa yang Ibu bilang?" tanya Bu Siska yang membuyarkan lamunan gue.

"Eh, i-iya Bu saya denger." jawab gue gelagapan.

Gue beranjak dari bangku gue menuju ke arah bangku yang paling pojok buat ngumpulin tugas dari Bu Siska. Sampai akhirnya gue sampai di bangku Adnan, mata kami sempat bertemu dan menatap di satu titik yang sama.

Gak lama gue sampai di meja si MakLam, dih, sok jutek nih anak. Kalau aja bukan Bu Siska yang nyuruh gue gak bakal pernah berinteraksi sama dia. Males banget tau gak!?

Gue udah nahan malu aja nih. Bayangin dari seisi kelas yang berjumlah 30 siswa, hanya 3 orang yang tidak mengerjakan dan gue salah satu dari mereka, mana gue tadi dateng telat lagi, gak bisa deh nyoktek sama Nadira, dan gue lupa banget tadi kalau ada PR.

"Loh? Zahra? Kamu tidak mengerjakan tugas?" tanya Bu Siska.

"Em, itu Bu anu," kok gue mendadak goblok banget sih?  Pakai acara gugup segala lagi.

"Ibu tanya kamu sudah ngerjain tugas?" tanya Bu Siska lagi.

"Belum, Bu." jawab gue, gue udah bisa lihat senyum si MakLam udah merekah banget kayak bunga tai ayam, dia seneng tuh lihat gue kayak gini. Nadira udah masang muka cemberut aja, karena dia gak ngingetin gue soal itu, baik bener sahabat gue, secara dia kan gak salah ya.

Tapi dia merasa bersalah banget. Adnan? Jangan di tanya! Bahkan tuh cowok nampak bosan banget, kelihatan dari sorot matanya yang gak semangat sama sekali.

"Kenapa kamu tidak mengerjakan tugas Zahra?" tanya Bu Siska.

"Oh soal itu Bu, saya udah ngerjain tapi karena ada urusan mendadak dan sangat penting yang tidak bisa di antisipasi dan tak dapat diundur atau pun dihandle terlebih dahulu saya berhenti sejenak ngerjain tugas saya, niatnya mau ngelanjutin tapi sayang gak ingat, Bu." ucap gue panjang lebar, perasaan nyerocos ae gue, dan seketika seluruh isi kelas ketawa dengar ucapan gue barusan, kecuali si Coboy. Emang ada yang lucu?

Tanpa sesisi kelas sadari ada semburat senyum manis yang tercetak di bibir si Coboy, namun sangat tipis bahkan tak dapat dilihat. Tetapi, dapat disembunyikan oleh wajah datarnya. Namun, gue masih bisa melihat senyuman itu.

"Intinya?" tanya Bu Siska, untung aja Bu Siska bukanlah guru killer, namun dari perawakannya dia terlihat tegas, kalau aja Bu Siska guru killer, udah dihukum nyapu halaman seluruh sekolah gue. Gak mungkin! Gak bayang gue.

"Intinya saya lupa, Bu." jawab gue frontal.

"Hadeh, kamu ngomong 1 paragraf namun intinya hanya 1 kalimat. Kalau gitu nanti Ibu akan memberikan hukuman pada kalian yaitu kamu Zahra, Darwin, dan Alvaro, Ibu hukum kalian membersihkan Perpustakaan saat istirahat nanti, sekarang kalian kembali ke bangku masing-masing. Ingat besok Ibu tetap akan meminta tugas kalian!"

What? Bersihin Perpustakaan? Gak nyangka gue.

Setelah bel istirahat bunyi, ini tandanya gue harus mulai kerja bakti, eh gotong royong deng, sama aja kale.

***

Gimana guys ceritanya? Semoga suka.

Baca terus kelanjutan ceritanya Readers..
Jangan lupa Vote and Comment nya ya.. 😇

Follow IG : dinaazirah16

(DA-1) STRANGEST LOVE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang