Chapter 28 ( BERUBAH )

28 2 0
                                    

[Author POV]

Semoga suka para, reader. Jangan lupa vomment ya, guys ❤

Pagi ini Zahra bangun pagi karena ia akan berusaha untuk meluruskan semuanya dengan Kenzie atas apa yang terjadi akhir-akhir ini. Ia sudah selesai berpakaian dan segera turun kebawah untuk sarapan.

"Pagi Ma, Pa, Bang Akbar."

"Pagi, Sayang." ucap yang lainnya serentak.

"Tumben bangunnya awal?" goda Abang Zahra padanya, karena ia tahu kalau Zahra bangun lebih awal begini pasti ada sesuatu.

"Emangnya gak boleh?"

"Boleh dong, malahan bagus. Biar Mama gak capek nguras tenaga buat bangunin kamu. Kalau Abang yang disuruh bangunin kamu, siap-siap Abang guyur pakai air seember. Hahaha!" Zahra yang mendengarnya bersiap-siap memasang muka melas.

"Tega kamu sama aku." ungkap Zahra mendramatisir.

"Mulai dah ngalaynya."

"Udah-udah jangan ribut melulu, cepat sarapannya entar telat ke sekolahnya, dek."

"Bang Akbar tuh yang mulai, Ma."

"Kamu yang mulai."

"Abang."

"Kamu."

"Dasar semvak doraemon!"

"Dasar tumor!"

"Apaan dah? Tumor?"

"Tukang molor, mbwek!"

"Pa, Bang Akbar ngeselin nih."

"Bang, kamu gak boleh gitu sama adek kamu, kamu juga kalau ngomong jangan suka ngasal, masak Abangnya dibilang semvak."

"Senjata makan tuan ini mah namanya. Maaf, Pa."

"Dek, hari ini kamu berangkat sama siapa?"

"Sama Bang Akbar, Pa."

"Gak bisa, hari ini Abang berangkat sama doi, Abang."

"Lah? Udah gak ngejomblo lagi?"

"Jomblo? Abang bukan jomblo namun single."

"Terserah padamu, aku rela kamu bersamanya."

"Alay banget sih kamu, pantesan Kenzie juga alay, tularan dari kamu, ya?"

"Kok tau?"

"Ya taulah!"

"Yasudah Zahra kamu berangkat sama Papa aja, ya? Abang kamu sama doinya dia."

"Ashiyaaaap Pa, sama siapa aja boleh kok yang penting gak jalan kaki kesekolah."

"Haha, ada-ada aja dek, yasudah cepetan gih makannya, jangan cerita mulu!"

***

"Hati-hati sekolahnya ya dek, jangan lupa belajar yang rajin!"

"Iya, Pa. Assalamualaikum."

Zahra melihat mobil Papanya yang sudah menjauh, ia membalikkan badannya untuk masuk menuju gerbang sekolah. Namun...

Brukk...

"Wadaw!" pekik Zahra kesakitan, saat ini Zahra sedang terjatuh kebawah akibat bertabrakan dengan orang yang ia kenal.

"Maaf."

"Maaf doang?" tanya Zahra seraya mendongakkan kepalanya melihat orang yang berdiri tegak tanpa ada niat ingin membantunya.

"Terus?"

"Gak ada niat mau bantuin bangkit gitu?"

"Masih sanggup, 'kan?"

(DA-1) STRANGEST LOVE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang