2 : Cincin

10K 1.2K 109
                                    

Disclaimer : Naruto bukan milik saya

Don't like don't read

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC

.

.

2 : Cincin

.

.

"Bagaimana keadaanmu, istriku?" Tanya pria itu sambil tersenyum.

Istri?!

"Se-sepertinya a-anda salah o-orang." Jawab Hinata dengan gugup. "Sa-saya bu-bukan istri anda."

Pria itu mengangkat alisnya. "Kau adalah istriku. Tadi malam kita telah menikah."

Kepala Hinata seakan terasa ingin meledak. Menikah?! Tidak mungkin! Hinata tidak mungkin menikahi pria asing ini! Ingin rasanya Hinata membentur-benturkan kepalanya ke dinding. Mengapa ia tidak mengingat apapun?!

Apakah pria ini berusaha menipunya?

Hinata berusaha tertawa untuk mengurangi kegugupannya. "Apakah a-anda berusaha menipu saya? Anda me-memanfaatkan keadaan saya yang tengah tidak sa-sadarkan diri u-untuk mengambil keuntungan pribadi. A-anda ja-jangan mengatakan omong kosong, saya bisa me-melaporkan anda untuk ini semua."

Pria itu hanya tersenyum tipis. "Kita memang telah menikah. Cincin berlian yang melekat di jarimu itu adalah pemberian dariku." Pria berambut hitam itu lalu mendudukkan dirinya ke kursi yang terletak tidak jauh dari ranjang. Sepasang mata hitamnya masih menatap Hinata dengan tenang.

Hinata kembali menoleh ke cincin yang masih ia kenakan. Ini tidak mungkin! Hinata lalu melepaskan cincin itu dan meletakkannya di atas meja yang berada di samping ranjang. Tidak mungkin ia menikahi pria ini! Hinata baru resmi bercerai dengan mantan suaminya tiga hari yang lalu!

"A-apakah anda me-memasangkan cincin ini di jemari saya u-untuk menjebak saya da-dalam skenario yang te-telah anda atur?" Hinata lalu tertawa garing. "Saya bahkan ti-tidak mengenal anda! Ba-bagaimana bisa saya menikahi pria ya-yang bahkan sa-saya tidak tahu siapa namanya!"

"Namaku Sasuke Uchiha." Jawab pria itu dengan tenang.

"Saya t-tidak mungkin me-menikahi anda, Uchiha-san. Ini su-sungguh tidak mungkin!" Hinata lalu menyatukan kedua telapak tangannya sambil menatap Sasuke dengan memelas. "Ku-kumohon hentikan lelucon a-anda, Uchiha-san."

Sasuke lalu menghela nafas. "Sudah kuduga kau akan berkata seperti itu."

"Huh?"

Tanpa berkata apapun, pria itu bangkit berdiri dan meninggalkan Hinata sendirian di kamar besar itu. Hinata sedikit bisa bernafas lega. Ia lalu mengamati keadaan dirinya. Rambutnya tergerai bebas, entah kemana ikat rambut yang ia kenakan untuk menguncir rambutnya. Ia masih mengenakan gaun ungu yang dipinjamkan Ino untuknya. Meskipun gaun ini terlihat kusut, setidaknya Hinata masih tetap memakainya.

Dimana Ino?! Apakah Ino meninggalkannya?! Dimana ini?! Apa yang terjadi padanya?! Ia merasa menyesal karena telah meninggalkan ponselnya di apartemen Ino.

Hinata lalu memijit-mijit kepalanya yang terasa pusing. Mengapa ia tidak mengingat apapun?!

Tak lama kemudian Sasuke kembali lagi sambil membawa beberapa lembar kertas. "Bacalah." Kata pria itu sambil menyodorkan dokumen yang ia bawa.

Hinata lalu menerima dokumen itu dan mulai membacanya.

Oh my God...

Pria itu tidak sedang bercanda. Saat ini Hinata sedang membaca dokumen pernikahannya dengan Sasuke.

Diamond (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang