Disclaimer : Naruto bukan milik saya
Don't like don't read
Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC
.
.
14 : Mantan
.
.
Hinata mengusap-usap kalung berlian milik Mikoto dengan hati-hati. Kalung ini terlalu indah, terlalu mewah, terlalu berharga, terlalu menawan dan terlalu mahal untuknya. Dengan hati-hati ia meletakkan kalung itu kembali ke kotaknya. Ia menghargai niat baik ibu mertuanya, hanya saja Hinata merasa tidak pantas memakai ini.
"Mengapa kau tidak memakainya?"
Hinata menoleh ke arah Sasuke yang sedang mengenakan kemejanya. "Kaa-san memberikan itu untukmu, kau harus memakainya." Ujar pria itu dengan santai.
"Aku takut kalung itu rusak saat kupakai." Ujar Hinata dengan penuh kejujuran.
"Dasar kau ini... kalung itu tidak akan rusak dengan begitu mudahnya."
"Tapi..."
"Jika kau tidak memakainya, kaa-san akan sedih karena menganggapmu menolak niat mulianya."
Pada akhirnya Hinata menyerah. "Setelah aku selesai memakainya, aku akan mengembalikan ini pada kaa-san." Ia tidak berniat memiliki atau menyimpan kalung ini.
Sasuke teringat saat awal perjumpaannya dengan Hinata dulu. Dengan pipinya yang memerah karena mabuk, Hinata berbicara panjang lebar mengenai hal-hal konyol. Saat itu ia menganggap Hinata tidak berbeda dengan wanita gila. Dan ketika ia melihat wanita ini tersenyum... dunianya seakan berhenti berputar untuk sesaat. Kilauan di sepasang mata Hinata saat itu sanggup mengalahkan keindahan puluhan berlian.
Ia lalu meletakkan dagunya diatas kepala Hinata dan memeluk erat pinggangnya. Bayangan mereka berdua terlihat jelas dalam cermin rias, seperti sebuah lukisan indah. Hinata menempelkan punggungnya di dada Sasuke dan bisa merasakan dengan jelas detak jantungnya.
"Apa kau tahu..." Bisik Sasuke perlahan. "Aku merasa beruntung karena aku menuruti kata hatiku dulu untuk menjadikanmu milikku apapun yang terjadi."
.
.
Hinata meraba kalung berlian yang bertengger di lehernya. Kalung ini cukup berat dan ia masih belum terbiasa memakainya.
Pesta resepsi Akio dilaksanakan di hotel Red Leaf pada pukul 10 pagi. Sepertinya pesta Akio dan Sora diselenggarakan dengan mewah, mengingat hotel yang mereka sewa adalah hotel bintang lima yang masuk dalam jajaran hotel termahal di Konoha.
Ketika Hinata telah sampai di hotel, ia terpaku untuk sesaat. Ia tidak menyangka akan segera bertemu lagi dengan mantan keluarganya. Apakah mereka masih mengingat Hinata? Apakah mereka masih arogan seperti dulu? apakah mereka masih sombong dan kikir?
"Ayo." Suara Sasuke membuyarkan lamunannya. Pria itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum penuh arti.
Hinata menyambut uluran tangan Sasuke dengan hati berdebar-debar. Harus bagaimana ia bersikap nanti?
Selangkah demi selangkah mereka memasuki tempat acara. Suara bisik-bisik terdengar dari berbagai arah ketika para tamu undangan melihat kehadiran Hinata dan Sasuke.
Hinata merasa canggung dan tidak nyaman dengan semua tatapan itu, secara refleks ia mencengkeram erat tangan Sasuke. Sasuke membelai jari-jari Hinata dengan menggunakan ibu jarinya, seolah-olah mengatakan semua akan baik-baik saja karena mereka berdua bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond (Revisi)
FanfictionDear my ex-husband, Kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku akan mencari suami baru yang ribuan kali lebih tampan, lebih baik hati, dan lebih kaya darimu. Kuharap kita tidak perlu berjumpa lagi, namun jika pada akhirnya kita memiliki kesempatan untu...