#02 (Hansprajasa Family)
CERITA ABANG ROMEO YG TAK LAIN KAKAKNYA CALVIN DARI STORY (FROM FAKE BECOME MY BOYFRIEND)
21+++
BUDAYAKAN MEMFOLLOW AKUN TERLEBIH DAHULU
PLEASE JANGAN DI PLAGIAT.
Romeo Hansprajasa
age: 29 tahun
Prawakan: Tampan maksimal
Pri...
Romeo memperhatikan perut Aurora dengan seksama, perut sang istri sudah memasuki bulan ketiga dan pada pandangan Romeo belum kelihatan apapun, itu tentu saja membuat Romeo khawatir takut - takut kalau perut Aurora tak membuncit seperti wanita hamil kebanyakan.
"Kenapa kok dari tadi melototin perut aku terus?" Tegur Aurora menggosok - gosok permukaan kulit perutnya.
Romeo menggeleng. "Memastikan saja kenapa perutmu belum juga besar?"
"Yakan baru aja masuk tiga bulan," Aurora memutar bola matanya. "Nggak sabaran banget sih papamu sayang.." senyum Aurora lembut menggelus perutnya. "Suamiku, kita berkunjung kerumah Alina yok? Aku kangen sekali dengan anak kembarku.."
"Anak kembar mereka." Ralat Romeo. Ia lalu menurunkan badannya dari pegangan tempat ia biasa olahraga di rumah. Aurora meneguk liur bagaimana melihat tubuh terawat suaminya apa lagi ditambah keadaan dadanya yang berkeringat itu, padahal jika di hitung - hitung sudah 3 bulan ini mereka berdua tak saling menyalurkan birahi suami - istri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ditambah, keadaan mengidam Aurora yang sangat ingin disentuh sayang dengan penuh godaan dan sedikit liar selalu terbayangkan dalam benaknya. Tapi, Romeo benar - benar suami yang waspada. Bagaimanapun Aurora menggoda dan memohon untuk tidur dan melakukan hubungan Romeo selalu menghindarinya. Seperti memeluk Aurora erat dalam selimut tanpa ingin menyentuh yang lain, Aurora memang kesal karena setiap kali ia menggunakam pakaian cukup seksi dan ketat Romeo langsung melototinya dengan perintah tegas Romeo menyuruhnya berganti pakaian.
Apa yang ia suruh? Romeo bahkan mencari model pakaian besar dua kali lipat dari tubuh Aurora agar istrinya itu tidak menarik dimatanya. Supaya apa? Supaya ia tak tergoda dan menyerang istrinya hingga lemas di atas kasur. Ya ampun untuk Romeo yang membayangkannya saja sudah membuat ia segera on, apa lagi tubuh istrinya semakin hari semakin semok membuat Romeo mau gila.
