Tuk....Tuk....Tuk
"Gagak datang, Gagak pun datang, Merpati telah pergi, Merpati kan pergi...."
Bella membuka matanya perlahan. Redup. Ia duduk di kursi sebuah ruangan dengan penerangan yang minim. Ia bingung, dimana sekarang ia berada. Ruangan ini terlihat seperti ruang doa. Di tengah ruangan terdapat pojok doa yang dilengkapi dengan lukisan Bunda Maria serta salib diatasnya, di atas meja itu terletak rosario, alkitab, serta lilin. Di sisi ruangan terdapat pakaian seorang biarawati.
Suara seseorang berlarian membuat Bella kaget. Mengapa ia berada disini? Ia harus cepat-cepat keluar dari tempat ini. Bella tak tahan dengan wewangian dari ukupan yang dibakar disini.
Tuk.... Tuk.... Tuk....
Terdengar suara ketukan dari bawah meja itu. Bella penasaran, darimana asalnya bunyi ketukan itu. Ia merasa, suara itu berasal dari ruangan ini. Ia pun memberanikan diri untuk beranjak dari kursinya dan menengok ke bawah meja itu. Ia pun membuka taplak meja tersebut.
"Jangan berisikkk... Lady Bess akan menemukan kita nanti.." kata gadis cilik itu. Ia pun beranjak dari bawah meja. Gadis itu terlihat cantik dengan rambut coklat serta mata coklat yang indah
"Apa yang kamu lakukan disini? Kita harus pergi sekarang...." Kata Bella meyakinkan gadis itu. Tanpa mengucapkan sepatah kata ia pun pergi meninggalkan ruangan itu. Bella pun mengikutinya dari belakang
"Tunggu!! Mau kemana kamu...." Tanya Bella penasaran. Ia pun terus mengikuti gadis kecil itu. Mereka berjalan di lorong yang gelap
"Ssttt... Kita harus sembunyi..." Bisik gadis itu kepadanya "Jangan sampai ia menemukan mu" Gadis kecil itu pun berlari. "Tunggu!!" Kata Bella
Ia pun berusaha mengejar gadis itu. Tetapi saat ia berbelok, terdapat sosok seorang gadis muda dengan pakaian biarawati tanpa kaki duduk di ujung lorong itu. Ia bergerak menuju ke arah Bella dengan bantuan kedua tangannya. "Tolong aku....." Rintih gadis itu kepada Bella
Tiba-tiba "AAAAAKKKK!!" Terdengar suara potongan pisau. Gadis itu pun hilang dari pandangannya. Tiba-tiba terlempar tubuh gadis itu dari arah kegelapan. Tanpa kaki, tanpa tangan, dan tanpa kepala
Bella pun gemetaran seketika di tempat itu. Ia hampir menangis. Sialnya, kakinya kaku tak bisa bergerak.
Tuk.... Tuk.... Tuk....
Terdengar suara langkah kaki di lorong itu. Suara kaki itu pun semakin mendekat ke arah Bella
"Aku datang sayang, aku disini..." terdengar seperti suara seorang wanita berwibawa
Ia pun berlari secepat mungkin kembali ke ruangan tempat ia berada tadi. Ia menutup ruangan itu dan meletakkan semua benda benda berat dibelakang pintu itu. Gagang pintu itu pun bergerak berkali-kali, seperti ada orang yang berusaha membuka pintu itu.
Bella pun menutup matanya dan terus berdoa. Setelah suara itu hilang, Bella pun memberanikan diri untuk membuka matanya perlahan
"YOU HERETIC!!" Pekik seorang gadis yang tiba-tiba muncul di hadapan Bella dengan wajah setengah hancur
Bella pun langsung membuka matanya. Pukul 2 malam. Ia terengah-engah. Keringat bercucuran dari wajahnya. Ia selalu bermimpi hal-hal seperti ini
Ya Tuhan, apa ini semua? Mengapa hal ini terjadi padaku?
Ia berlutut lalu berdoa. Ia menangis. Ia mengacak-acak rambutnya. Memeluk kedua lututnya. Sendirian, di malam yang sepi itu. Mengapa Tuhan memberikan hal seperti ini kepada dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Dahlia
Mystery / ThrillerIsabella Florence van Heemstra, yang akrab dipanggil Bella, adalah seorang anak yang baik hati, periang, dan jenius. Dikarunai anugerah "penglihatan" tidak selamanya membuat Isabella merasa spesial dan unik, justru terkadang keunikan itu membuat Bel...