"Gue punya keunikan, sejak lahir, gue bisa ngelihat atau menerawang kenangan orang lain" kata Bella
"Hah? Menerawang?" Tanya Nathan sambil meneguk liurnya sendiri. Nathan merasa bingung sekaligus takut
"G-gue rasa, ada seseorang yang ingin nunjukkin gue tentang sesuatu dalam kasus pembunuhan ini. Ini kenangannya Mary, mungkin orang ini melihat dengan persis kejadian dimana Mary dieksekusi oleh Lady Bess. Dan gue rasa, Mary, Mary berusaha untuk berkomunikasi dengan gue.... Walaupun, dengan cara yang agak menakutkan" kata Bella menjelaskan "mimpi yang gue alamin tiap malem berbeda, ini kenangan si Mary. Sudah jelas, ini kenangan Mary" Kata Bella
Mata Bella berapi-api. Sementara Nathan, hanya duduk diam tidak mengerti. Seperti seorang anak kecil yang mendengarkan kisah-kisah superheroes seperti Batman, Superman, dan sebagainya
"Udahlah, gue tau lo gak percaya sama gue. Gue ga punya waktu untuk ngeyakinin orang supaya percaya sama gue" kata Bella. Ia pun beranjak dari kasurnya, tetapi Nathan memegang tangan Bella
"Lo yakin mau bolos di hari pertama lo disini? Lo bakal nyusahin papa sama mama lo" kata Nathan
"Papa gue meninggal karena kecelakaan"
"Maaf, gue gatau. Kalo mama lo gimana?" Tanya Nathan
"Mama gue kerja di Rumah Sakit. Dia jadi psikiater disana"
"Yang manggil lo kemaren?"
"Iya" kata Bella. "Udah. Gue harus ke sana, lo ga bisa cegat gue. Gue mau pergi" kata Bella bersikeras
"Lo yakin mau pergi kesana? Gabakal ada yang percaya. Bisa-bisa lo malah diketawain. Masih untung gue cuma bengong, ga ketawain lo. Karena gue rada percaya sama ga percaya. Logika aja, manusia normal mana percaya sama cerita lo barusan? Mumpung gw rada-rada dan gue suka hal yang di luar nalar, gue agak percaya sama lo 50%" kata Nathan "Kasitau satu hal yang lo ketahui tentang mayat Mary, maka gue akan percaya sama lo" kata Nathan
"Emang lo tau semuanya tentang Mary?" Tanya Bella
"Gue tau semua"
"Lo tau darimana?"
"Nanti gue kasitau" kata Nathan
"Emang apa yang bakal gue dapetin kalo lo percaya sama gue?" Tanya Bella
"Gue bakal banyak bantu lo, percaya deh. Asal lo bisa buat gue percaya, gue bakal bantu lo. Gue bisa jamin kepercayaan kepolisian. Lo perlu seseorang untuk nyelesaiin semua ini" kata Nathan
Bella menghela nafas sambil menutup matanya. Bagaimana ini? Bagaimana cara buat Nathan percaya sama gue. Mary, gue gak bisa bantu lo sendirian. Gue perlu bantuan Nathan, tapi bagaimana supaya Nathan percaya sama gue?
Tiba-tiba terdengar bisikan seorang gadis "pukul tepat 00.00 dini hari, hari Selasa. Lokasi terakhir berada di Pemakaman Umum St. Carmelita"
"Nah, Iya. Mayat Mary ditemukan tepat pukul 12 malam, di hari Selasa. Terakhir Mary dilihat berada di Kuburan St. Carmelita" kata Bella dengan yakin. Ia tau, gadis itu pasti Anna
Nathan melebarkan matanya "anjir...." Ia pun terkesima dan bertepuk tangan "bravo, Bella. I found you"
Bella mengerutkan keningnya. Ia bingung
"The Seer. Sang peramal dan penerawang yang hilang" kata Nathan
"Maksud lo?"
"Oke, gw ceritain. Jadi-"
"NGAPAIN KALIAN BERDUA DISINI!?" teriak seorang wanita paruh baya. Membuat mereka berdua terkejut
BUKKKK....
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Dahlia
Mystery / ThrillerIsabella Florence van Heemstra, yang akrab dipanggil Bella, adalah seorang anak yang baik hati, periang, dan jenius. Dikarunai anugerah "penglihatan" tidak selamanya membuat Isabella merasa spesial dan unik, justru terkadang keunikan itu membuat Bel...