4. Penasaran

132 5 6
                                    

Udah mulai gak bener nih sama perasaan gue, apa yang terjadi sama gue???

~Rahma~

Happy Reading 💙💙

---------------------------------------------

Seperti biasa, hari ini MOS kedua, semua siswa-siswi SMA Garuda sedang berada di dalam kelas karena ada bimbingan dari guru. Koridor tampak sepi mungkin karena pembelajaran sedang berlangsung tak terkecuali kelas 10 MIPA 2.

Di lain tempat dikelas 11 ips 3 sedang melaksanakan olahraga, sedari tadi banyak yang mencuri curi pandang ke arah lapangan karena dilapangan ada Gibran dan temanya, ya kelas 11 ips 3 adalah kelas Gibran.

"Gibran" Panggil Gilang, dan Gibran hanya menyahutinya dengan gumaman aja.

"Yaelah kalo dipanggil itu bales kek, serasa ngomong sama patung gue, kebiasaan banget sih lo" Gilang membalasnya dengan kesal

"Bacot" Balas Gibran santai.

Kelas 11 ips 3 yang cowok saat ini sedang bermain basket, sedangkan yang cewek sedang duduk selonjoran dipinggiran lapangan yang tidak panas, karena hari ini pak andi guru olahraga yang mengajar dikelas 11 ips 3 sedang ada urusan.

"Kantin aja yuk hausssss gue" Aji bersuara dengan muka yang kusut.

"Yuklah Ji, gue juga laper nih" Gilang menyetujui ucapan Aji yang mengajaknya ke kantin.

"Ayoklah, Gibran lo mau ikut gak" Tanya Aji.

"Gak" Singkat, jelas, padat, kemudian Gibran langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Yeee malah pergi, kuylah kita ke kantin aja gak usah urusin Gibran mending kita makan" Ucapnya sambil terkekeh.

🍁🍁🍁

2 jam pelajaran telah selesai kini gantian jam ke 3.

"Baiklah pelajaran ibu sampai disini dulu, oh ya tugas yang tadi langsung dikumpulkan ya" Bu Ratih langsung memberikan intruksi kepada kelas 10 MIPA 2.

"Baik Bu" Serempak menjawabnya.

"Oh ya, Rahma tolong kamu bantuin Ibu bawa buku-buku yang tadi kamu sama teman-teman kamu kumpulin ya" Kata Bu Ratih.

"Oh iya Bu" Balas Rahma sambil tersenyum.

Rahma terus berjalan mengikuti Bu Ratih, dan akhirnya sampai di ruangan guru tersebut, Bu Ratih mengajar mata pelajaran bahasa Inggris.

"Taruh disini Rahma, makasih ya udah mau bantuin Ibu" Kata guru tersebut sambil tersenyum.

"Iya Bu sama-sama" Rahma menuruti perintah guru tersebut sambil membalasnya dengan senyum balik.

"Kalo gitu Rahma pergi dulu ya Bu, permisi" Katanya sopan yang dibalas dengan anggukan oleh Bu Ratih.

Setelah membantu Bu Ratih, Rahma langsung beranjak pergi ke kelas namun langkahnya terhenti saat sampai diruang musik. Ia sengaja menghentikan langkahnya karena ia mendengar ada suara gitar yang mengalun indah. Ia penasaran akhirnya pun Rahma menghampiri ke ruang musik tersebut.

"Siapa yang main gitar ya" Tanya Rahma pada dirinya sendiri.

Ia terus melangkah masuk ke ruang musik tersebut, ia melihat dari celah pintu yang sedit transparan di atasnya dengan sangat hati-hati karena takut ketahuan. Ia sedikit kesusahan karena postur badanya yang tidak terlalu tinggi. Karena belum terlalu jelas akhirnya Rahma memberanikan diri untuk membuka pintu ruang musik tersebut. Ia tidak terlalu lebar membukanya karena takut mengganggu seseorang tersebut.

Saat pintu ruang musik tersebut terbuka sedikit ia dapat melihat seorang laki-laki dengan memakai seragam olahraga.

Rahma terkejut saat orang tersebut melihat ke arahnya

"Mati gue ketahuan ngintip, aduhhh gimana dong" Rahma berucap dengan gelisah.

🍁🍁🍁

Gibran masuk ke ruang musik dengan santainya, kemudian langsung mengambil gitar lalu memetiknya.

Saat Gibran sedang asik memetik gitar, ia merasa ada yang sedang memperhatikannya, dan dugaannya benar ia melihat seorang cewek yang sedang memandang ke arahnya.

"Sial" Umpatnya kemudian ia langsung meletakkan gitar tadi ditempatnya. Dan ia menghampiri cewek tersebut.

"Mati gue ketahuan ngintip, aduhhh gimana dong" Rahma berucap dengan gelisah.

Gibran langsung menarik tangan cewek tersebut agar masuk ke dalam ruang musik tersebut.

Rahma terkejut karena orang tersebut langsung menarik tangannya, dan yang lebih terkejut lagi orang tersebut adalah Gibran kakak kelasnya yang membuat Rahma jadi penasaran.

"Maaf kak, tadi saya gak sengaja lewat" Rahma langsung berucap karena ia mengakui kalo dirinya salah.

Gibran masih diam.

"Tadi saya gak sengaja lewat terus denger suara gitar jadi saya langsung penasaran kak" Rahma mencoba untuk menjelaskan. Ia takut tidak berani menatap kakak kelasnya, ia terus menunduk.

"Lain kali sopan dikit" Balas Gibran.

"Iya kak sekali lagi saya minta maaf" Rahma terus meminta maaf pada kaka kelasnya setelah itu ia berusaha untuk menatap kakak kelasnya.

Deg

Deg

Deg

'Panas banget sih ini ruangan, AC nya mati apa ya'

'Gue pengen cepet-cepet pergi dari hadapannya kak Gibran, gue gak kuat ya Allah'

'Tenang Rahma tenang gak usah gugup'

Rahma terus membatin sedari tadi.

"Ya" Balasnya singkat.

"Kalo gitu saya permisi dulu ya kak" Rahma langsung memutar badan dan lari dari ruang musik tersebut.

Gibran yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala.

"Aneh" Kata Gibran.










🍁🍁🍁

Halo teman-teman aku kembali, maaf ya baru bisa publish sekarang.

Baca ya baca semoga sukaa🙌🙌🙌
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤











Rahma & GibranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang