5. Hampir ketauan

181 12 8
                                    


Gak usah takut ataupun kaget sama sikap gue, walaupun gue dingin tapi sekalinya kalo gue udah sayang sama seseorang gue bakal pertahanin dia dan buat dia bahagia terus

'Gibran'


-----------------------------------------

Mos terakhir, semua siswa-siswi kelas 10 dibebaskan untuk melihat-lihat area sekolah dan ruangan yang ada di SMA Garuda agar mereka semua lebih hafal.

Saat ini, Rahma dan kedua temannya sedang mengelilingi sekitar di SMA Garuda, mereka begitu antusias dan gembira.

"Gak nyesel gue masuk ke SMA Garuda" Vania bangga karena dirinya bisa sekolah di SMA Garuda.

"Iya Van sama gue juga, seneng banget gue bisa diterima di SMA ini" Rahma ikut menyahuti.

"Makanya kita itu harus bisa bersyukur karena bisa disini" Putri ikut berbicara.

Mereka semua mengangguk dan tersenyum bahagia.

'Dan gue bersyukur karena gue bisa kenal sama kakak itu, walaupun gak terlalu kenal amat sih' batin Rahma.

"Eh nanti kita pulang cepet loh" Vania angkat bicara lagi.

"Kata siap lu, sok tau banget" Balas Putri.

"Kata OSIS lah tadi gue gak sengaja denger pas lagi mau ke toilet" Rahma dan Putri hanya ber 'oh' ria saja.

🍁🍁🍁

"Eh tunggu itu bukanya kak Dava ya" Tanya Rahma kepada kedua temannya. Sehabis dari kantin Rahma, Vania dan Putri langsung menuju ke kelas untuk mengambil tas mereka masing-masing karena khusus untuk kelas 10 sudah diperbolehkan untuk pulang dari 5 menit yang lalu namun saat akan pergi ke kelas mereka melihat Dava yang berjalan sendirian.

"Iya itu kak Dava, lah terus kita mau ngapain" Tanya Putri balik.

"Ngapain coba kak Dava keluyuran disaat jam pelajaran" Kata Rahma.

"Mungkin ada perlu atau mau ke toilet" Balas Putri lagi.

"Mending kita ikutin aja, gimana" Usul Vania daripada melihat Rahma dan Putri yang terus berbicara.

"Gue setuju sama Vania dan siapa tau gue bisa ketemu sama kak Gibran, aduhhhh" Rahma bersuara, dia sangat antusias saat menyebutkan nama kakak kelasnya.

"Gue pengen pulang, ngantuk gue daritadi" Kata putri.

"Pikiran lo mah tidur terus pantes aja jomblo wleee" Ledek Rahma pada Putri.

"Anjir apa hubungannya tidur sama jomblo, oon lo Ra" Putri membalas dengan suara ketusnya.

"Ya adalah pokoknya" Rahma tak mau kalah ia berujar sama ketusnya.

"Aduhhhh udah deh, ngapain malah banyak bacot kaya gini" Vania angkat suara karena tidak tahan lagi melihat Rahma dan Putri yang nyerocos terus.

"Putri nih yang mulai duluan" Rahma kembali bersuara.

"Loh kok gue sih kan lu---" Putri tidak melanjutkan kata-katanya saat Vania bersuara.

"UDAHHHH" Teriak Vania yang udah mulai frustasi. Rahma dan Putri pun langsung terdiam. "Nah gitu dong diem hehehe" Katanya lagi sambil cengengesan.

"Hmmmm" Rahma dan Vania bergumam bersamaan.

"Yaudah kita ikutin aja yuk, keburu ilang tuh kak Dava nya" Ucap Vania.

Mereka pun mengikuti langkah Dava dari belakang, mereka bingung kemana sebenarnya Dava akan pergi.

Tiba-tiba Dava berbelok ke arah kanan, kini Rahma dan teman-temannya jadi tau kalo kakak kelasnya ini menuju ke rooftop.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rahma & GibranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang