9% Koma

275 52 0
                                    

"Oi"

Mark dan Yeri langsung noleh keatas. Itu member naintyseven.

Jaehyun dan Mingyu langsung melempar helm ke Mark dan Yeri.

Jaehyun dan Mingyu langsung melempar helm ke Mark dan Yeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakkk!!

Mark mengangkat tangannya keatas melindungi kepala dan kepala Yeri, alhasil helm tersebut hanya terkena tangan Mark.


"Apapun yang terjadi jangan keluar dari sini. Oke" ucap Mark.

"Tapi-" Yeri langsung diam ketika Mark menatapnya tajam dan mengintimidasi.

Mark pun keluar dari persembunyiannya dan menghadap keenam orang didepannya. Mark tau jika mereka adalah naintyseven.

Tanpa basa-basi keempat anggota naintyseven langsung nyerang Mark, dan dua sisanya nyeret Yeri keluar dari persembunyian dan juga langsung menghajarnya.

"Yer"

Mark pengen nolong Yeri tapi malah dia ditendang tepat di dadanya. Alhasil Mark tersungkur dan mereka langsung menghajarnya dengan brutal.

Ditempat lain..

"Makasih lo udah mau bantuin gue, udah mau biayain sekolah sama hidup gue. Tapi gue gak bisa kayak gini terus No. Gue juga harus kerja biar gue gak gantungin hidup gue ke lo terus" ucap Xiyeon.

Iya, mereka lagi dijalan baru pulang belanja dan membeli segala kebutuhan Xiyeon dan adiknya.

"Lo bisa kerja paruh waktu di cafe maminya Haechan, ntar gue bilang ke Haechan!"

"Lo serius?"

Jeno hanya ngangguk, "Tapi lo kudu tetep layanin gue, kapan pun gue minta"

Xiyeon ngangguk, "Pasti, gue bakal lakuin apapun yang lo suruh"

Entah kenapa Xiyeon malah seneng jadi wanita bayaran Jeno. Ya gimana, daripada di club yang kadang sama om-om. Mending sama Jeno, ganteng iya, atletis iya, muasin iya. Begitu pikir Xiyeon.

Xiyeon pun beralih memandang jalanan, tapi matanya menemukan ada seorang cewek sama cowok lagi di keroyok. Xiyeon jadi panik sendiri, pasalnya itu ceweknya juga dihajar.

"Jen..Jen.. Itu ada cewek sama cowok dikeroyok di bawah jalan itu" Xiyeon nunjuk ke jalan bawah.

Jeno yang lagi nyetir nurunin kecepatan mobilnya dan liat. Jeno menyipitkan matanya ketika melihat motor yang familiar buatnya.

DREAM [Markri+Jungri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang