[2] Saudara yang Lain

1.5K 163 28
                                    

OROCHIMARU TELAH DIBUNUH oleh Sasuke.

Sasuke tidak akan kembali ke Konoha karena dibutakan oleh ambisi balas dendam.

Peringatan Jiraiya terus bergaung di kepala Naruto. Kegagalan misi penyelamatan Sasuke sudah cukup membuatnya geram. Sekarang, ketika ancaman dari Akatsuki semakin memburuk, Sasuke malah kembali bergerak dengan membunuh Orochimaru?

Naruto mau tak mau menjadi sangat geram. Dia lagi-lagi diingatkan pada Sasuke yang semakin berada di atasnya; semakin kuat, semakin sulit untuk diraih.

Latihannya selama ini seakan belum cukup. Dia ingin menang dari Sasuke agar bisa memukul kepala bebal teman bodohnya itu. Sasuke mungkin kelewat jenius sampai tak bisa melupakan ambisi balas dendam gila yang justru merusaknya.

Ayunan kakinya yang tengah melompati batang-batang pohon mulai melambat. Naruto merasakan salah satu bunshin miliknya memudar, memberikan informasi baru. Keningnya mengernyit kesal ketika mendapati kalau si bunshin masih belum menemukan jejak Sasuke. Menurut Kiba, sumber aroma Sasuke secara aneh menyebar ke seluruh area hutan, seakan keberadaannya ada di mana-mana.

Kembali didatangi bunshin yang lain, Naruto akhirnya tahu kalau sumber aroma itu ternyata berasal dari bekas pakaian Sasuke yang telah disobek-sobek dan disebar ke beberapa titik hutan. Laki-laki itu mengelabuinya.

Naruto menggertakkan gigi. Dia menghantamkan kepalan tangan pada salah satu batang pohon. Mereka sudah hampir menemukan Sasuke. Sedikit lagi, hampir ....

Kenapa si berengsek itu sangat sulit ditemukan?!

Aura chakra kemerahan mulai meliputi dirinya. Naruto segera menarik napas dalam, berusaha menekan emosi seperti yang diajarkan oleh Kakashi-sensei. Setelah merasa lebih baik, Naruto pun melompati cabang pohon terdekat dan mulai mengayunkan kaki untuk menemui anggota tim yang lain.

Misi utama mereka adalah menangkap salah satu anggota Akatsuki, Uchiha Itachi. Mereka akan menangkapnya untuk memancing Sasuke.

Naruto sedang memikirkan kemungkinan keberhasilan rencana tersebut ketika dia merasakan kehadiran seseorang. Dia segera mendarat ke atas tanah dan menyembunyikan diri di balik sebuah pohon.

Kewaspadaannya meningkat. Denyut nadi meningkat. Dia mendadak menjadi amat waswas. Dengan refleks, dia segera bersiap siaga dengan sebuah kunai. Naruto menajamkan pandangan. Dia merasakan pergerakan itu mendekat. Keberadaan sosok tersebut terasa familier baginya, hingga kemudian dia melayangkan kunai ke tempat sosok itu berada, berharap dirinya mampu mengenai target. Namun, yang terjadi hanyalah dentangan suara senjata, baja dengan baja.

Naruto kembali menyambar senjata lain. Dia masih melekatkan diri di balik batang pohon. Gerak tangannya terhenti begitu mendengar suara sosok asing yang hendak dilawannya. Jantungnya seolah jatuh ke tulang-tulang iga. Dadanya seperti membeku. Kedua matanya melebar. Dia langsung meloncat dari tempat persembunyian tanpa berpikir dengan matang.

Sosok yang hadir dalam pandangannya bukanlah sosok yang dia perkirakan. Alih-alih melihat pemuda dengan haori putih dan ikat pinggang keunguan, Naruto mendapati lelaki dewasa dengan pakaian serba hitam. Lelaki itu memiliki rambut hitam panjang yang menutupi mata kirinya. Dia memakai jubah hitam yang menutupi sebagian besar kemeja keunguan. Telapak tangannya memakai semacam sarung tangan seperti milik Kakashi. Dia tengah memegang sebuah pedang yang sepertinya baru digunakan untuk menghindari kunai lemparan Naruto.

Ketika memperhatikan wajahnya, Naruto bersumpah bahwa lelaki ini teramat mirip dengan Sasuke, meskipun sebagian wajahnya tertutup rambut. Naruto tidak tahu harus bereaksi apa. Dia masih sangat terkejut dengan segala rasa familier yang dirasakan. Otaknya seakan berhenti berfungsi selama seperkian detik, membuatnya tak mampu menangkap suara yang sejak tadi memanggil namanya.

Advice From The Stranger [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang