Boy In Luv

398 26 0
                                    

"Suga, temenin gua, pls. TEMENIN GUA HADEPIN SI TIRAI? HIRAI? SI CEWEK ITULAH POKOKNYA. You my only hope sekarang ini."
"Oh, oke. I'm coming, J-Hope My Hope."

'Ck. Apapun itu maksudnya, harus gue cari itu.' Batin Jihyo.

Suga meninggalkan Jihyo sendiri diruang musik dan pergi keruang latihan J-Hope, ruang tari.

Setelah memastikan bahwa Suga sudah benar-benar keluar ruangan dan berjalan menjauh dari ruangan tersebut, Jihyo pelan-pelan mengecek keluar ruangan.

Dirinya mendapati punggung lelaki tersebut yang bergerak menjauh dan mengarah keruang tari.

"Dor!"
"Aa-"
"Masuk, yuk. Panas."

Mendengar suara perbincangan 2 orang gadis, membuat Suga menoleh kebelakang. Tapi, tidak ada seorang pun berada dikoridor tempat dia berjalan.

Karena Suga merasakan hawa-hawa yang tidak enak, dia pun mengambil 1000 langkah keruangan tari. Padahal, 20 langkah juga gak sampe.

Sedangkan, diruang musik sudah ada 2 gadis yang satunya numpang ngadem. Satunya lagi ngatur detak jantung yang habis disco karena dikagetin.

"Luh ngapain!?"
"Hehe. Gue mau keruang tari. Udah ditunggu katanya. Tapi, capek lari-lari. Ngadem, deh."
"Di-ditunggu? Sa-sama?"
"Bu.. Bu Moon? Erh.. Oh, Bu Moonbyul!"

Jihyo ingin memberitahu Momo bahwa pasangan dancenya adalah anggota dari perkumpulan yang mereka benci. Tapi, dirinya masih ragu. Jihyo bisa melihat keriangan yang berada dimuka Momo.

Dia yakin, Momo sangat senang ketika gadis keturunan Jepang itu terpilih mewakili sekolah ini dalam lomba dance antar sekolah. Dia tidak ingin menghancurkan waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh gadis dihadapannya itu.

"Pasangan danceluh si Jehop-Jehop mahop itu." Ungkap Jihyo serius sambil memegangi 2 bahu Momo.

'Jihyo bodoh. Jihyo bego. Jihyo goblok. Jihyo dungu. Jihyo tolol. Jihyo cantik. Ngapain dikasih tau, sih!?!?!'
Jihyo terus mengpat dalam hati.

Momo membeku.
Benar-benar membeku.

Jihyo menatap mata Momo dalam-dalam untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan gadis itu. Tapi, tentu saja Jihyo tidak bisa.

Jihyo tidak merasakan hembusan nafas Momo.

"Sorry." Jihyo melepaskan pegangannya pada bahu Momo. Walau nampaknya seperti sinetron-sinetron diluar sana. Jihyo tahu betapa sakitnya hati Momo saat ini.

"Kak J-Hope?"

Jihyo memandang Momo lekat. Apakah itu nama aslinya? Bagaimana dia tahu namanya?

"Temenin gue."

Momo menarik tangan Jihyo untuk menuju ruang tari. Ditengah perjalanan, Jihyo teringat tentang Suga. Apa yang akan dipikiran lelaki itu ketika melihat dirinya melanggar perintahnya tadi?

Namun, demi temannya itu, Jihyo pun menurut.

Ketika sampai didepan pintu ruang tari, Momo mengumpulkan segala keberanian yang dia miliki. Walau dalam hati dia ingin sekali merubah pikirannya untuk keluar dari tim dance. Tetapi, demi mimpi yang telah dia nantikan, Momo memilih untuk bertahan.

Krek.

Pintu terbuka. Dan bukan Momo yang membukanya. Melainkan wanita tinggi yang berasal dari dalam ruangan.

What Is Luv?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang