Knock Knock

361 25 0
                                    

Pukul 13.00

Nyonya Park, sudah tiba diruangan Ibu Rose. Tinggal menunggu Nyonya Park satu lagi.

Tok Tok!

Ibu Rose bergegas membukakan pintu ruangan. Dibalik pintu tersebut, sudah ada sosok wanita tinggi dengan mata yang besar nan indah.

"Silahkan masuk, Nyo-"
"Kakak!"

'Kakak?'

"Jun!! Apa kabar, hah?? Rinduuuu!!"

'Nih emak-emak nape, dah?'

"Baik banget, Kakk!"

Kedua nyonya Park saling mencium kedua pipi.

Ibu Rose akhirnya sadar. Dia kembali duduk dikursi dan mempersilahkan Nyonya Park yang baru datang untuk duduk.

Setelah duduk, Ibu Rose mengulurkan tangannya kearah Nyonya Park yang baru tiba. "Selamat siang, Nyonya Park."

"Panggil saja diriku Nyonya Chorong."
"Ehm.. Okay, dan juga Bu..?"
"Park Junior saja."
"Okay.. Jadi, karena sepertinya kalian terburu-buru, ya? Bagaimana kalau-"
"Tidak. Kami sedang tidak terburu-buru. Gunakan saja waktu yang ada dengan baik. Lagipula, saya juga ingin menghabiskan waktu dengan adik saya."
"Maaf, kalian adik kakak?"
"Tentu saja."

Ibu Rose kaget mendengar jawaban kompak dari mereka. Percaya tidak percaya, mereka memang sedikit mirip.

"Tapi.. Saya bingung.."
"Ada apa, ya, Bu?"

Ibu Rose menghela napas sebelum menjelaskan. "Ini tentang anak anda.. Park Jimin dan Park Jihyo.. Sepertinya, dari awal masuk hingga sekarang, mereka berdua sering tidak akrab." Ibu Rose mengambil jeda sebentar, kemudian melanjutkan penjelasannya itu. "..Dan, saya dapat informasi tentang poin-poin yang didapat dari Jihyo tentang sikap keseharian Jimin."

Kedua nyonya Park berooh ria. "Mungkin, memang anak saya bandel, Bu.. Hehe.. Keturunan dari bapaknya kali." Terang Park Junior.

"Bukan begitu, Bu.. Maksudnya, mereka ini berbeda kelas. Tapi, daftar poin yang selalu saya dapatkan dari Jihyo pasti tentang Jimin. Entah darimana nona Jihyo ini bisa mengetahui sikap-sikap keseharian Jimin, saya saja jarang liat Jihyo bersama Jimin. Memandang saja juga jarang sekali. Saya tadinya ingin bertanya langsung kepada salah satu dari mereka, tetapi saya takut itu menyangkut masalah pribadi mereka. Sebagai informasi anda saja, saya tidak suka ikut campur masalah orang lain. Mungkin, barang kali anak anda itu merupakan mantan pacar? Hehe.."

Kedua nyonya Park membelalakkan mata, terkejut atas ungkapan Ibu Rose.

"Hehe.. Saya hanya bercanda. Jadi, bolehkah saya meminta tolong untuk menanyakan apa yang terjadi dengan anak anda? Padahal, kalian ini bersaudara, bukan? Tapi, kenapa anak anda sepertinya saling membenci satu sama lain?"

"Sebenarnya.. Kami saudara.. Tetapi, kami berpisah hampir sebelas tahun. Bukan kami sebenarnya yang berpisah selama itu.. Tetapi, anak kami." Jelas Nyonya Chorong.

"Ketika mereka masih berusia lima tahun, saya dengan Jimin pergi ke Korea menjenguk kakeknya. Karena keadaan kakek yang kurang baik saat itu, kami terpaksa untuk pindah kesana hingga dua tahun." Kini Nyonya Park Junior menerangkan.

"Lalu, ketika mereka balik ke Indonesia, mungkin saya lupa bilang keadik saya bahwa Jihyo sudah merubah namanya."

"Oh? Tunggu, aku baru sadar, lho? Bukannya dulu itu Park Jisoo?"

What Is Luv?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang