Budayakan Vote sebelum membaca... 😊
********
Indonesia (2016)“kiran ayo sarapan nak”.....kiran sudah pagi, ayo cepat bangun” sambil menata piring di atas meja sembari memanggil anak semata wayangnya itu.
“ iya bu sebentar” sementara berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.
“ anak gadis itu ndag baik bangun kesiangan, nanti rezekinya lari semua”
“ wahhh bu, tau saja kesukaan kiran, asyikk makan telur dadar” dengan cepat menyambar ke meja makan sesaat setelah melihat telur dadar di atas meja dan tidak lagi memperdulikan ibunya
“ nak, bagaimana pendaftaranmu di SMA Bakti?” mulai membuka percakapan mereka
“ sudah kok bu, sisa tunggu pengumumannya saja”
“ sudah pasti anak ibu diterima, kan selalu juara umum di sekolah”
Kiran hanya fokus pada makanannya. Ia dengan lahap menghabiskan makanannya“ bu apa kiran daftar juga saja di SMA Pertiwi yang ada di kota. Sekolah itu kan juga sekolah unggulan bu”
“ bukannya dari dulu kamu maunya sekolah di SMA Bakti, yang katanya kebanyakan alumninya rata-rata berhasil setelah sekolah di sana, dan juga sekolah itu sekolah favorite di kota”
“ gimana kalau kita tunggu pengumuman kamu saja dulu, kalau memang betul rezkinya kamu bukan di sana nanti kita daftar ke SMA Pertiwi”
“ iya bu baiklah” sembari membersihkan meja makan
“ oiya nak, kemarin ibu ketemu mamanya teman kamu”
“ siapa bu?”
“ itu teman kamu yang selalu juara umum juga di sekolah mu dulu”
Sambil membersihkan lantai dengan sapu ditangannya, kiran mendengarkan perkataan ibunya di dapur
“ kata ibunya, anaknya tidak mau sekolah di negeri, tidak tau kenapa, tapi kata nya sampai-sampai ia mewakili anaknya untuk mendaftar ke sekolah negeri”
“ owww” dengan berjalan ke dalam dapur menyimpan sapu yang sudah dipakainya tadi
“ apa kamu tidak akrab dengannya? Coba kamu tanyakan ke dia nak, atau bujuk dia untuk sekolah sama-sama dengan mu”
“ buat apa bu, dia pasti punya alasan sendiri untuk melakukannya dan juga aku dulu tidak begitu akrab dengannya”
“ yasudah ibu mengerti kok, dan ibu tau kalian juga semua bukan anak kecil lagi jadi mungkin ia juga punya alasannya sendiri, yang pasti ia tidak akan mungkin mengecewakan orang tuanya
Hari demi hari berganti. Sambil menunggu hari pengumuman tiba, kiran lebih banyak menghabiskan waktu di kamar sambil membaca buku atau terkadang membantu ibunya di dapur. Kiran adalah anak satu-satu ibunya, semenjak ayahnya meninggal saat ia kelas 1 SD, sejak saat itu ia lebih dimanja oleh ibunya namun kiran juga tidak pernah mengecewakan ibunya, ia selalu menuruti keinginan ibunya dan menjadi anak kebanggaan.
Saat hari pengumuman tiba. Pagi-pagi sekali kiran sudah bersiap menuju SMA Bakti. Dengan menaiki bus ke kota. Ia tiba lebih awal.
Saat setelah ia tiba, beberapa anak-anak juga mulai berdatangan satu per satu dan berkeliling mencari papan pengumuman dimana nama-nama mereka yang lulus tertempel.
Kiran dengan seksama menelusuri setiap nama yang tertempel di papan pengumuman tersebut namun anehnya, dari banyaknya nama yang tertempel, ia tidak menemukan namanya. Kiran mulai khawatir, apakah ia tidak diterima di sekolah tersebut, ataukah apakah ada kesalahan sehingga namanya tidak ada pada daftar tersebut. Ia pun sempat memberanikan diri untuk bertanya ke salah satu guru yang berada tak jauh darinya.“ pak mohon izin nanya, daftar nama-nama peserta yang lulus sudah ada semua di papan pengumuman itu pak?” tanyanya dengan nada rendah
“ oiya dek, itu sudah semua daftar nama-nama yang diterima, jadi adek tinggal mencari nama adek di sana saja”
“ oiya pak, terimakasih infonya”
Dan dengan berat hati, serta mata yang mulai berkaca-kaca, kiran meninggalkan sekolah tersebut.
“ apa yang harus aku katakan kepada ibu?” gumamnya dalam hati
Saat sedang menunggu bus, tiba-tiba terlintas dibenaknya untuk ke SMA pretiwi.
“ apa aku pergi daftar saja di SMA Pertiwi, kata ibu juga seperti itu, semoga saja pendaftarannya belum tutup”
Dengan menumpangi angkutan umum, ia menuju SMA Pertiwi yang letaknya tak jauh dari SMA Bakti.
Saat ia tiba disana, segera ia bertanya-tanya ke salah satu guru yang kebetulan hendak keluar dari area sekolah tersebut.
“ pak permisi izin nanya”
“ iya dek, mau nanya apa?
“ pak pendaftaran siswa baru di sini sampai kapan yaa pak?”
“ oww pendaftarannya baru saja ditutup kemarin dek”
“ oh sudah tutup yaa pak, kalau begitu terimakasih infonya pak, saya permisi” serunya sambil berjalan ke arah halte
Setiba di rumah, dengan wajah yang murung ia berteriak memanggil ibunya.
“Bu kiran pulang” panggil kiran.
Lama ia mencari ibunya di setiap sudut rumah namun ibunya tidak juga terlihat.
Kiran masuk ke kamar lalu berbaring di atas kasur. Sejenak ia memejamkan mata, menghilangkan penak di hati dan pikirannya. Kini banyak hal yang ia pikirkan, namun lelah yang ia rasakan akhirnya mengalahkan pikirannya untuk sejenak beristirahat. Dengan cepat ia mulai tertidur dengan pulas.
Bersambung.....
![](https://img.wattpad.com/cover/183819348-288-k629651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"Tahirah" love in Turkey Anas Kirania
Подростковая литератураterkadang membenci sesuatu adalah hal yang sebenarnya akan membuatmu bahagia terperangkap oleh masalalu, membuatnya berhenti bermimpi akan sesuatu yang berwarna dapat terjadi di hidupnya lagi. Namun kehadiran sosoknya yang penuh warna mampu membawan...