Budayakan Vote sebelum membaca 😊
*****
ISTANBUL 2019
Butiran salju yang turun begitu lebat. Sepertinya berita hari ini benar adanya, akan ada badai salju. Orang-orang di jalan sudah mulai tak terlihat lagi. Mereka mulai sibuk berdiam diri menghangatkan tubuh mereka. Masih memegang sebuah bungkusan kebab dan secangkir coffee di tangan, kupercepat langkah ku menuju perpustakaan, namun tak berselang lama salju yang turun semakin lebat. Tiba-tiba sebuah suara terdengar...
" hey...kirania...ayo kesini" teriak seseorang
Dengan cepat kucari sumber suara tersebut. Seorang gadis dari seberang jalan, lebih tepatnya di sebuah kafe, tengah melambaikan tangan kearahku. Dengan cepat aku berlari ke arahnya. Sepertinya aku akan melewatkan waktu ke perpustakaan hari ini, mungkin itu kepetusan yang lebih baik, ucapku dalam hati seraya tersenyum sambil menatap jauh perempuan tersebut
#####
INDONESIA 2016
" ibu dari paman deni"
Belum sempat ia berbicara, tiba-tiba sambungan telfon berhenti
Tittttttt....
Angin bertiup semakin kencang bersama dengan guyuran hujan yang begitu deras. Marlina mencoba menghubungi kembali saudaranya itu namun tidak dapat terhubung
Tak lama setelahnya, tiba-tiba suara telfon berbunyi. Dengan tubuh yang sedikit gemetar, Marlina mencoba mengangkat telfon tersebut
"Haloo"
Tak lama setelahnya, seseorang dari seberang mulai berbicara
" haloo mar ini aku deni, sepertinya aku akan telat datang, karena hujan turun cukup deras, tiba-tiba saja sebuah pohon tumbang dan menghalangi jalan"
" mas kamu tidak apa-apa kan? " Ucapnya
"Iya aku baik-baik saja Mar"
"Baiklah aku tutup yaa karna disini keadaannya sangat kacau"
Kemudian sambungan telfon berhenti
" bu, cepat kesini" teriak kiran
Sebuah stasiun tv tengah menyiarkan terjadinya hujan badai yang mengakibatkan beberapa pohon tumbang di beberapa wilayah. Masyarakat diharap waspada terkait fenomena alam tersebut
Sekarang pukul 03.20, tengah menjelang sore hari dan sebentar lagi hari sudah mulai gelap dan awan hitam di langit masih nampak, dan tiba-tiba suara telfon pun berdering kembali, sesaat petir pun menyambar dengan dahsyatnya
" iya halo" tampak marlina sedang berbicara serius dengan seseorang, tampak ia juga menulis sesuatu pada selembar kertas
" oiya baiklah mas, kamu hati-hati di jalan" kemudian menutup telfonnya
" dari paman yaa bu?, apa kata paman, dia sudah mau kesini yaa bu?"
" begini kiran, karena hujan badai akan terus berlanjut hingga malam hari, para pengendara dilarang untuk melanjutkan perjalanan mereka kesini, jadi pamanmu tidak sempat menjemputmu, namun ia sudah meminta izin di sekolah kamu bahwa besok kamu belum bisa masuk akibat hujan badai ini, ia juga memberikan sebuah nomor telfon, katanya jika kamu butuh informasi terkait sekolah mu, kamu bisa menghubungi nomor ini
KAMU SEDANG MEMBACA
"Tahirah" love in Turkey Anas Kirania
Fiksi Remajaterkadang membenci sesuatu adalah hal yang sebenarnya akan membuatmu bahagia terperangkap oleh masalalu, membuatnya berhenti bermimpi akan sesuatu yang berwarna dapat terjadi di hidupnya lagi. Namun kehadiran sosoknya yang penuh warna mampu membawan...