03. Its Not a Dream

37 29 22
                                    

°ItsNotADream

~flashback on

Aku samar samar melihat seorang laki laki berjalan menuju ke arahku dengan lambat. Semakin lama semakin terlihat dengan jelas,laki laki itu berwajah tampan, tubuhnya tinggi,kulitnya putih, matanya berwarna coklat terang. Kini ia ada dihadapanku,memelukku dengan erat.
"Tunggu aku.. Aku akan menemuimu disaat yang tepat Al.."
"Siapa dia? Kenapa ia memelukku? Apa maksudnya?" batinku,aku tak membalas pelukannya, aku terlalu bingung dengan semua ini.
Setelah memelukku ia memberiku kalung berbentuk kunci lalu pergi. Aku berusaha mengejarnya tapi sekeras apapun aku mengejarnya,aku tak akan bertemu dengannya lagi saat itu.

🍀🍀🍀

Mimpi itu,mimpi yang sering ia mimpikan sejak 1tahun yang lalu membuat Aletta kebingungan, apa maksud dari mimpi itu sampai sampai terkadang ia sampai stress memikirkan mimpi itu. Namun dengan sekejap stress itu pun hilang jika ia mengingat kembali wajah lelaki yang ia tak kenali didalam mimpinya itu.

Waktu sudah menunjukan pukul 7, Aletta masih tertidur pulas dikamarnya,sementara latihan akan dimulai pukul setengah 8. Yah itulah salah satu kebiasaan buruk Aletta -TIDAK PERNAH ON TIME-,bahkan jika telatpun ia masih tenang tenang saja.

Tiba tiba terdengar suara bel pintu dari luar, karena terkejut Aletta langsung bergegas bangun merapikan rambutnya dan segera membuka pintunya. Saat ia membuka pintunya ternyata itu adalah Rena! Rena mengajak Aletta mencari kostum yang pas untuk drama nanti.

🍀🍀🍀

•Rena pov

Kulihat jam sudah menunjukan pukul setengah 7 aku segera bersiap siap dan memakai jaketku lalu pergi ke rumah Aletta. Pagi ini udara masih sangat sejuk ditambah dengan sinar matahari yang baru terbit dari arah timur,membuat keindahan yang terlukis diangkasa. Akan ku tebak,pasti Aletta belum bangun,ternyata benar saja saat aku datang ia masih memakai piyamanya dan masih berantakan,yahh aku sudah terbiasa dengan kebiasaan Aletta yang satu ini. Ia langsung bergegas mandi saat mendengar ajakanku. Setelah Aletta siap kami berdua langsung berangkat ke mall terdekat memakai mobilku.

Saat kami sampai,mall belum terlalu ramai pagi itu kami langsung memasuki beberapa butik dan memilih gaun yang pas untuk Aletta,aku hanya membeli kostum biasa karena aku hanya menjadi narator drama itu. Setelah membeli baju kami mampir ke foodcourt dilantai atas mall ini,kami berniat untuk sarapan karena tadi Aletta dan aku belum sarapan.

🍀🍀🍀

•Aletta pov

"Bye Ren! Hati hati! Makasi ya!" ucapku sambil berdiri didepan pintu sambil melambaikan tanganku kearah Rena yang sudah pergi meninggalkan rumahku.

Hari ini latihan drama membuatku sangat lelah untung saja berjalan dengan lancar kalau tidak, mungkin aku masih berada di tempat latihan saat ini,tapi aku tidak sabar mencoba gaun yang tadi aku beli untuk drama nanti. Yah aku akan mencobanya nanti malam,sekarang aku ingin membeli beberapa makanan ringan dan ice cream untuk menemaniku malam nanti menghafalkan naskah.

Angin sore ini bertiup dengan kencang membuat daun daun jatuh berguguran dan berterbangan kemana mana. Suasana seperti ini sangat nyaman, sejuk dan sepi. Aku segera memasuki minimarket yang berada di perempatan jalan dekat rumahku itu dan memilih beberapa ice cream dan makanan ringan,setelah itu aku membayarnya dan segera pulang karena matahari sudah hampir terbenam.

Dug!
Seseorang menabrakku dari belakang membuat semua belanjaan yang kubawa berhamburan kemana mana
.
"Maaf aku tidak sengaja.."

Aku menoleh dan mendapati seorang laki laki memakai sweater dan topi hitam sedang berlutut disampingku mengambilkan beberapa belanjaanku yang jatuh

"kantung belanjaanmu jadi sobek aku akan membantu membawakannya ke rumahmu".lanjut lelaki itu.

Aku tak menjawab perkataannya,aku masih memperhatikan wajahnya. Aku merasa familiar! Bahkan sangat familiar dengan wajah itu.Dia lelaki yang slalu ada di mimpiku!

Apa ini mimpi? Bukan tentu saja bukan! Tapi kenapa dia ada disini! Aku tak bisa menahan air mata yang sudah terkumpul dipelupuk mataku. Seketika ingatanku kembali mengingat mimpi itu, secara refleks otakku menyuruhku untuk berlari akupun mengikuti kemauan otakku. Aku langsung berlari tanpa tau kemana arah aku pergi,air mataku seketika tumpah begitu saja.

Aku berhenti disuatu gang yang sepi,nafasku terengah engah sambil mengingat kejadian yang baru saja terjadi.Bodohnya aku,seharusnya aku menamparnya bukan malah pergi meninggalkannya. Air mataku terus mengalir membasahi pipiku.

back to Author pov
Lelaki itu keheranan,melihat Aletta yang tiba tiba saja berlari meninggalkannya. Lelaki itu mengejarnya,namun ia kehilangan jejak Aletta sampai beberapa menit kemudian ia melihat seorang perempuan tengah menangis tersedu sedu didalam gang sambil berlutut. Ia tau itu perempuan yang ia temui tadi,ia langsung menghampirinya lalu memeluknya dengan erat.

"Jangan menangis lagi.. Lihat,kau sudah membuang banyak berlian berharga dari matamu.." ucap lelaki itu sambil terus mengusap kepala Aletta.

🍀🍀🍀

Hai manteman makasii udah baca cerita Kei,jangan lupa voment ya^^

Deja vu [Someone In My Dreams❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang