Pada akhirnya,kau harus menerima sunyi itu. Sunyi yang hadir setelah cahaya senjamu meredup;bahkan mati. Tidakkah kau lihat di sudut sana,ada sesosok siluet dirimu? Ia hancur,kesepian,berkelabat tak tentu arah.
Mau sampai kapan kau harus berdiam pada titik yang sudah memiliki akhir yang mengenaskan? Mau sampai kapan kau menyusun kembali puing-puing yang sudah hancur-lebur? Dan mau sampai kapan lagi kau harus di sini, di tempat yang sudah kosong? Yang hanya menyisakan satu kenangan yang bahkan tak terkenang pada dirinya?
Kau lemah.
Sudahi semua ini. Ia bahkan tak mau lagi menengok dirimu yang sudah berkarat dan berdebu. Karena ia, sudah berada di rumah yang lebih indah darimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga yang tak terjamah
Poetry"Tentang sebuah rasa tak terbendung yang terlampau dilupakan"