Tepat ketika waktu sandhya tiba,aku kirimkan segenap rindu tak bertuan ini tepat di bawah pelataran senja.
Menyebut satu nama,yang entah masih ingin dipanggil atau tidak.
Karena mungkin,segumpal benci itu telah membeku.
Maaf.
Adalah prakata yang tak akan pernah menjadi kata.
Hanya terbayang,tak kuasa 'tuk kuucapkan tepat di indera pendengaran nya.
Ah,andai kata mesin waktu itu memang ada.
Mungkin aku bisa berkelana 'tuk merengkuhmu kembali pada dekapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga yang tak terjamah
Poetry"Tentang sebuah rasa tak terbendung yang terlampau dilupakan"