8. Ajakan

17 17 6
                                    


Saat ini, Kila dan Willi sedang berjalan kaki ketempat penjual martabak. Jarak rumah mereka dari penjual martabak hanya dekat, jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Kila hanya menggunakan pijama yang agak transparan pada bagian atasan. Sedangkan Willi, memakai kaos berwarna putih yang ditutupi sweater dan celana jeans berwarna hitam.

Kila saat ini masih sibuk dengan hpnya. Bukan bermain game lagi, Kila sadang chat dengan seseorang. Entah siapa orang yang beruntung itu. Willi yang kepo mengintip kearah hp Kila. Dan nama yang tertara disana adalah "Kevin Maxy" 

"Siapa itu 'Kevin'? Aku tak pernah mendengar nama itu dari mulut Kila... Apa dia yang membuat Kila berubah? Atau aku yang sebenarnya tak tau apa apa soal adikku ini? Ah. Entalah" Willi mendasah berat.

"Dek.." panggil Willi

"Iya kak?" Kila menghentikan langkahnya lalu melirik kearah Willi yang juga berhenti

"Kevin itu siapa?"

"Oh, Kevin itu kakak kelas aku. Baru kenal." jelas Kila

"Oh gitu..."

Mereka lanjut berjalan menuju penjual martabak yang hampir sampai.

Willi melirik kearah Kila. Kila sudah menaruh hpnya disaku pijamanya. Terlihat Kila memeluk tubuhnya sendiri. Seketika Willi melepas sweater nya lalu memakaikannya pada Kila.

"Eh Abanggg.." Kila terkejut dengan perlakuan Abangnya ini

"Gak apa apa dek... Kamu itu pake baju tipis. Pasti dingin kan? Mending kamu aja yang pake sweaternya

"Gomawo Oppa~" ucap Kila lalu tersenyum hangat (Gomawo berarti terima kasih untuk santai dalam bahasa Korea)

Akhirnya mereka berdua sampai di penjual martabak itu. Setelah mandapat pesanan mereka, mereka segera pulang untuk menyantap Martabak dan Terang bulan itu.

Selama diperjalanan pulang, tak ada lagi percakapan diantara mereka. Mereka sama sama diam sampai tiba dirumah.

*******

06.15

Gadis itu kini sedang berpamitan dengan kedua orang tuanya. Untuk pertama kalinya setelah sekian waktu, ia diantar lagi oleh kakak laki-laki tersayangnya itu.

"Mama sama papa jadi keluar kota?" tanya gadis itu pada kedua orang tua nya

"Jadi sayang... Pesawat mama sama papa berangkat pukul 09.25" jelas wanita paruh baya itu

"Tenang.. Kan ada Willi yang jagain kamu. Plus antar sama jemput kamu" tutur papa Kila menenangkan

"Disana berapa lama pa?" tanya Willi yang baru membuka suaranya

"Gak tau sih... Tapi papa sama mama secepatnya kok pulang" jawab tuan Rama

"Yaudah, gih berangkat. Abang anterin adeknya ya..." suruh nyonya Ria

"Yaudah deh. Kila sama abang pergi dulu ya..." ucap Kila lalu menyalimi papa dan mamanya yang diikuti oleh abangnya

*****

Willi mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Sampai akhirnya sampai di SMA Everest tempat dimana Kila menuntut ilmu.

Kila pun turun dari motor sports milik Abangnya itu lalu berpamitan dan segera masuk ke sekolahnya itu.

*****

"Pagi!" ucap seseorang lalu memegang bahu Kila dari belakang

"Eh. Pagi juga Jes..." jawab Kila saat melihat siapa yang menganggetkannya

Nothing ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang