part 11

13.6K 628 22
                                    

Sebulan berlalu..
Kondisi Reyvan malah semakin memburuk
Ia tidak ingin di kemo, minum obat ataupun makan makanan yang sudah disediakan rumah sakit bahkan orang tua Reyvan pun membelikan berbagai makanan kesukaan nya tapi hanya tersentuh 2 atau 3 sendok

Yang Reyvan sebut hanya nama Kalea, mama dan papa Reyvan bingung, ia sangat malu untuk menghubungi keluarga Kalea karena tingkah Reyvan di masa lalu

   "gimana ni pa, Reyvan makin hari makin buruk, dan yang disebut nya cuma Kalea" tanya mama Reyvan pada papa nya
Kini Reyvan sedang tidur setelah diberi obat penenang

   "ya coba kamu telfon Kalea ma, mana tau dia mau menemui Reyvan walaupun sebentar" jawab papa Reyvan sambil mengecek email email yang masuk di hp nya

   "ya mama malu pa karena tingkah laku Reyvan yang sanagat kurang ajar dulu"

   "sudahlah ma dicoba dulu, sekarang Reyvan sudah mendapat ganjaran atas perbuatannya" mendengar itu air mata mama Reyvan menetes

Ia teringat bagaimana Reyvan lahir ke dunia sampai sebesar ini
Mungkin karena terlalu memanjakan Reyvan dan memaksakan kehendak injlah yang Reyvan tunjukkan untuk memberontak

📞via telfon

   "hallo ma?" suara wanita disebrang sana

   "hm iya hallo Lea" jawab wanita yang sudah renta disini mamanya Reyvan

   "iya mama ada apa? Tumben nelfon"

   "kamu apa kabar nak?" tanya mama Reyvan basa basi

   "baik kok ma, mama apa kabar?" tanya Kalea

   "baik sayang, mama sebelumnya mau minta maaf atas kelakuan Reyvan dengan kamu" dengan hati hati mama Reyvan membuka percakapan

Kalea tak bergeming..

   "kamu mau kan sayang maafin Reyvan?"

   "sebelum mama meminta, Kalea sudah lama maafin Reyvan ma, jadi mama gausah khawatir ya" jawab Kalea membuat mama Reyvan sedikit bernafas lega

   "tapi ada satu hal yang ingin mama bicarakan sama kamu tentang Reyvan"

Mendengar itu, Kalea sedikit heran dan juga takut, apalagi ini nanti

   "ya ma ada apa?" jawab Kalea sopan

   "Reyvan sangat merasa bersalah nak sama kamu, dan selalu manggil nama kamu, sekarang Reyvan sakit Leukimia stadium akhir nak, kondisi nya semakin hari semakin memburuk karena gak mau makan sama minum obat.. Yang dia ingat hanya nama kamu nak" mama Reyvan mulai terisak ia sangat sedih dengan keadaan anak nya sekarang walaupun ia juga merasa malu dengan Kalea

Mendengar itu Kalea gak menyangka dan menutup mulut nya syok

  "ya ampun ma, mama terlalu berlebihan untuk itu, bukannya dia ada istri ya? Kenapa bukan istri nya yang dicari, apa mama gak salah kalau Reyvan cari Kalea?" Kalea juga tidak menyangka kalau Reyvan kini mengingatnya, kemana ia kemarin?

  "Inez gak tau kemana nak, mama nemuin Reyvan udah terbaring di apartement nya, ntah kemana ia sekarang mama gak tau, mama mau mintak tolong nak, apa kamu bisa kesini sekali aja tolong mama nak, umur Reyvan udah gak lama lagi" ucap mama Reyvan sambil terisak

  "maaf ma, Kalea belum bisa memutuskan sekarang, udah dulu ya ma, Kalea lagi kerja" tanpa menunggu aba aba dari orang disebrang sana, Kalea mematikan telfonnya

Karena ia sudah janji dengan Klien untuk merancang busana pernikahannya

Malam berlalu..
Kalea sudah sampai dirumahnya, kerjaan yang baru saja didapatnya sangat menguras waktu dan tenaga
Setelah membersihkan diri, Kalea makan malam dikamarnya, karena ia pulang sudah sedikit larut dan tidak sempat makan diluar

Setelah makan Kalea membaringkan dirinya, Kalea kembali teringat dengan ucapan mama Reyvan tadi

   Apa Reyvan sudah mendapat karma nya? Tapi kenapa harus aku lagi yang ia cari? Hatiku masih sangat sakit ya allah untuk bertemu dengannya tapi aku juga tidak tega dengan kondisi Reyvan karena Lea percaya kalau mama Reyvan gak mungkin bohong, apa yang harus hamba lakukan ya allah

Kalea menutup matanya erat berusaha menghilangkan semua pikiran yang membuat nya sekarang tidak bisa tidur
Karena besok desain harus siap siang hari

Keesokan paginya, Kalea berangkat lebih pagi dari biasanya, karena pekerjaan yang emang harus diselesaikan siang ini

Berkutat dengan pensil dan kertas selama berjam jam sampai akhirnya ia pun selesai setelah jam makan siang

    "akhirnya selesai juga kerjaan gue"

Setelah semua selesai.. Kalea kembali kerumah nya
Menyerahkan semua urusan klien pada anak buah nya

Sampainya dirumah, Kalea langsung terbaring dipangkuan mama nya, yang sedang menonton televisi
Melihat itu, mama Kalea mengusap pelan rambut Kalea yang membuatnya hampir tertidur

   "capek ya nak, tidurlah"
Ucap mama Kalea sambil tersenyum

   "Kyara mana ma?" jawaban yang berbeda diberikannya

   "lagi main sama papa di taman belakang" mendengar itu Kalea hanya ber oh dan mengangguk
Namun pikiran itu kembali lagi terbesit di benak nya

   "ma, Kalea mau nanya nih" tanpa menjawab mama Kalea menunggu lanjutan nya, Kalea tau tanpa dijawab ia memang harus melanjutkannya

   " semalam mama nya Reyvan nelfon Kalea, dan bilang kalau Reyvan di vonis leukimia stadium akhir..." menghela nafas kalea melanjutkan "dan Reyvan selalu manggil manggil nama Lea terus gak mau makan ngebuat badannya makin drop, Kalea harus apa ma?" mendengar itu mama Kalea terkejut sama hal nya dengan Kalea yang awalnya terkejut mendengar berita ini

   "kamu serius?" Kalea hanya mengangguk pasrah, hanya jawaban mama dan papa nya lah yang menjadi keputusan Kalea nanti

   "menurut kamu gimana sayang? Mama nyerahin keputusan pada kamu, yang menentukan segalanya sayang, mama dan papa hanya bisa membimbing mu dari belakang"

   "kalau Kalea jenguk kesana ajak Kyara gimana ma?" tanya Kalea putus asa

  "kamu sudah memaafkannya nak?"
Kalea mengangguk

   "yaudah pergilah, lakukan yang harus kamu lakukan"

  "papa gimana ma? Pasti papa gak setuju kalau Kalea pergi nemuin Reyvan lagi apalagi sampai ajak Kyara" tanya Kalea lagi

    "kamu tenang aja sayang, papa pasti setuju dengan niat baik kamu, kamu bukan mau balikan lagi kan nak?" tanya mama Kalea sambil menggoda anaknya

   "iih mama apaansih, ya gak lah, Kalea cuma mau bikin Reyvan semangat lagi, dan Kalea gak tega liat mama Reyvan nangis liat kondisi anaknya kayak gitu" pipi Kalea seketika memerah

Tak lama kemudia Kyara dan papa nya datang sambil main kejar kejaran

   "pipi kamu kok merah?" tanya papa Kalea tiba tiba

   "ntah tu pa, kenapa anak kamu"

   "iih mama apaansih"

Siang itu, mereka habiskan dengan tertawa bersama diruang tamu

Keluarga memang lah tempat melupakan segala masalah

Kalea dan Kyara sedang berada didalam kamar, mereka sedang menyiapkan untuk keberangkatan besok

Karena Kalea sudah memutuskan nya

Akhirnya update, maaf agak gak jelas, nantikan kelanjutannya ya...

kyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang