-Kini aku melihat dua jalan yang berbeda. Haruskah aku meninggalkan jalan panjang yang telah kutempuh? Berpaling pada jalan yang terbuka?-
Ryeowook menusuk Kyuhyun dengan tatapan setajam pisau yang baru saja diasah. Bahkan pria itu ingin sekali menghantam Kyuhyun dengan tinjunya saat ini juga. Namun Ryeowook mengurungkan niatnya karena bagaimanapun juga Kyuhyun adalah sahabat dekatnya.
"BAGAIMANA BISA KAU MEMBIARKANNYA BEGITU SAJA?!"
Suara Ryeowook menggelegar. Bahkan Jira terkejut mendengarnya.
"Astaga Cho Kyuhyun! Kenapa kau menjadi pengecut seperti ini hah! KAU BENAR-BENAR BRENGSEK!"
Jira mencoba membuka suara karena tak tega melihat Kyuhyun yang tertunduk terus mendapat makian dari Ryeowook.
"Wook-ah, apakah kau tidak bisa memberi tahu Eunbin fakta yang sebenarnya?"
Ryeowook tak mengindahkan pertanyaan Jira. Pria yang terkenal lemah lembut itu menatap tajam pada Kyuhyun. Emosi di hatinya telah mencapai ubun-ubun.
"Aku sudah berulang kali mengatakan kepadamu tentang perasaan Eunbin. Jangan menyesal jika ia benar-benar pergi darimu."
"Kau bukan lagi seorang anak kecil. Selesaikan masalahmu! Jangan lari seperti seorang pengecut!"
Ryeowook meninggalkan Kyuhyun begitu saja. Pria itu bahkan rela menerobos hujan demi mendengar kabar baik tapi justru keadaan konyol yang ia dapatkan.
***
Satu minggu kemudian.Didalam sebuah mobil yang berjalan dengan kecepatan rata-rata, terdapat seorang anak laki-laki berusia enam tahun terus merengek pada sang paman untuk membelikan es krim.
"Samchon! Aku ingin es krim sekarang juga! Ayolah samchon, aku ingin es krim. Kita membeli es krim dulu saja."
"Baiklah, tapi kita menjemput Jungkook samchon dulu di sekolah. Setelah itu kita pergi ke kedai es krim. Kau ini laki-laki Jaehyun-ie, jangan suka merengek. Arra?"
Yoongi mencoba menenangkan keponakannya itu. Min Jaehyun pun mengangguk patuh. Jaehyun memang sering rewel namun ia selalu menuruti nasehat Yoongi karena pria itu juga menjadi idolanya.
"Arraseo samchon."
Yoongi memarkirkan mobil di depan sekolah Jungkook. Kedua mata sipitnya menyisir pintu gerbang mencari-cari keberadaan seseorang. Yoongi beralih mengecek ponselnya lalu sang keponakan berteriak kegirangan.
"WAAAAH! CHEONSA AHJUMMA!"
Jaehyun berteriak kegirangan melihat sesosok gadis yang berjalan keluar dari gerbang sekolah bersama Jungkook. Ia bergegas membuka pintu mobil dan berlari menghampiri gadis itu.
Jantung Yoongi hampir saja terlepas melihat keponakan kecilnya berlari menyebrang jalan sembarangan. Beruntung tak ada kendaraan yang tengah melintas.
"Yak Jaehyun-ie, itu berbahaya!"
Yoongi menghampiri Jaehyun yang kini memeluk kaki Eunbin. Gadis itu berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Jaehyun.
Eunbin tersenyum lembut pada Jaehyun. Pemandangan ini membuat Yoongi dan Jungkook saling melempar pandang tak mengerti. Bagaimana Jaehyun bisa mengenal Eunbin?
"Omona pangeran es krim, kau masih mengingatku?"
"Geuromnyo, aku selalu berdoa pada Tuhan agar bisa bertemu denganmu lagi ahjumma."
"Aigoo kyeopta." komentar Eunbin, gadis itu mengacak lembut surai hitam Jaehyun.
Yoongi tersentak melihat kedua mata Eunbin yang membengkak saat gadis itu telah berdiri di depannya. Eunbin mengenakan kacamata untuk menutupinya namun Yoongi masih bisa melihat dengan jelas mata sembab Eunbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Cho Kyuhyun) Black or White [END]
FanfictionKarena kesalahanku, aku membuat hal yang putih menjadi abu-abu. Yang kutakutkan, kau akan mengubahnya menjadi hitam. Final Part : December 13th, 2019