Cold Man

473 40 0
                                    

~Ada kalanya saat kita mengabaikan sesuatu hari ini maka kita akan kehilangan hal itu untuk selamanya~

Cho kyuhyun masih setia mendengarkan segala macam celotehan satu-satunya wanita yang dekat dengannya, Han Jira. Gadis yang saat ini masih menumpang di mobil Kyuhyun itu tak henti-hentinya menceritakan kisahnya pagi ini maupun mengomentari apapun yang ditangkap oleh kedua matanya.

"Han Jira, kenapa kau tidak menjadi wartawan atau pembawa berita saja?" tanya Kyuhyun saat Jira mengurangi tempo ucapannya.

"Wae? Apa kau melihat bakat itu dalam diriku? Ooow Cho Kyuhyun, jadi selama ini kau memperhatikanku? Aigoo.."

"Mwoya? Karena kecerewetanmu itulah-"

Ucapan Kyuhyun terhenti, kedua netranya menangkap sosok perempuan yang ia kenal berjalan didepan tak jauh dari mobil yang ia kemudikan. Entah kenapa tanpa sadar ia mengurangi kecepatan mobilnya.

Akan tetapi saat mobil yang ia kendarai tepat berada di sisi gadis itu, iapun tak menghentikan mobilnya. Terus berjalan melewati gadis itu.

"Yak! Kau kenapa Cho? Gaya menyetirmu payah sekali" komentar Jira yang bahkan tak masuk ke telinga Kyuhyun. Dalam pikiran pria itu masih terganggu oleh gadis yang baru saja ia lihat.

***

Bunyi decitan terdengar begitu cepat silih berganti karena gesekan sepatu olahraga dan lapangan bola basket. Benda berbentuk bulat oranye itu terus dipantulkan kesana kemari. Kesepuluh pemain berusaha untuk mengambil alih bola seakan benda itu adalah harta karun yang berharga.

"YAK!! BERHENTI ANAK-ANAK BODOH!"

Permainan terhenti saat seorang pria paruh baya yang juga mengenakan pakaian olahraga memasuki gedung olahraga dan meneriaki mereka.

"AKU MEMERINTAHKAN KALIAN UNTUK PEMANASAN BUKAN BERMAIN!"

Sontak kesepuluh pria yang bercucuran keringat itu menundukkan kepala masing-masing.

"LARI KELILING LAPANGAN SEBANYAK SERATUS KALI! SE-KA-RANG!!"

"NDEEE"

Para atlet basket nasional itu segera melaksanakan hukuman dari sang pelatih karena mereka menyadari kalau mereka bersalah. Namun saat mereka akan memulai lari, pelatih bertubuh tinggi tegap bernama Kim Jong Kook itu kembali bersuara.

"Dan kau Min Yoongi! Hukumanmu bukan seratus tapi DUARATUS!"

Pria berambut cokelat kemerahan itu mendecak kesal, "Apa coach memiliki indra keenam? Bagaimana dia bisa tahu kalau aku yang mengajak mereka bermain?! Apa dia ini memiliki pekerjaan sampingan sebagai dukun?" gerutu Yoongi.

"AKU MENDENGARMU BOCAH"

Para atlet bola basket itu menyelesaikan hukuman dengan cepat karena mereka ingin segera berlatih untuk menghadapi pertandingan persahabatan melawan tim bola basket dari China dua bulan depan.

Seusai pendinginan, pelatih mengijinkan para pemain itu untuk pulang dan beristirahat di rumah selama satu minggu. Setelah itu mereka harus tinggal di asrama untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan.

Pelatih Kim berjalan mendekati Yoongi yang tengah membereskan barang-barang di lokernya.

"Min" ucap pelatih memanggil marganya. Yoongi yang tidak mendengar langkah kaki pelatihnya itu sedikit terhentak karena terkejut.

"Ah coach, kau mengagetkanku" gerutunya.

"Aku hanya ingin mengingatkanmu. Kau ini kapten tim. Kau harus mempertanggungjawabkan posisimu dalam tim. Apapun yang kau lakukan akan berdampak pada semua anggotamu."

(Cho Kyuhyun) Black or White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang