54

8 2 0
                                    

Tatapan Nala kosong,yang dia lakukan hanya memainkan bubur ayam yang dibuatkan oleh Doyoung.

Ketika Nala selesai berdandan,Doyoung sudah siap dimeja makan lengkap dengan bubur ayam didepannya.

Siapa yang tidak terkejut melihat itu,bahkan Taeilpun bersikeras mengusir Doyoung yang asik menatap Nala yang memainkan buburnya.

"Kenapa kaga dimakan?kaga suka gua disini?" Nala menggelengkan kepala.

Sedari tadi jawaban itu yang Doyoung dapatkan,tidak ada kemajuan.

Akhirnya dia mengambil mangkok Nala dan memaksa sesendok bubur untuk masuk kedalam mulut Nala.

"Kak~" rengek Nala ketika Doyoung menyuapkan suapan terakhirnya.

"Ini yang terakhir aaa" paksa Doyoung sembari ikutan membuka mulutnya.

Nala memakannya lalu meminum susu paginya.

Doyoung tersenyum lalu membereskan mangkok dan gelas Nala.

"Loh?Young?lu ngapain kesini?" Yuta terkejut mendapati Doyoung yang sedang memakai jaketnya.

"Mau nganterin Nala,lu siap-siap sono,ntar lagi les pagi" ucap Doyoung sembari menghampiri Nala.

------💚------

Hening.

Itu yang Nala rasakan selama perjalanan.

"Kak?" sebenarnya Nala semalam tidak benar-benar tidur,dia masih bisa mendengar dialog Yuta,Renjun,Chenle,dan Ten.

"Napa?"

"Gue mau tanya boleh?"

"Tanya aja"

"Ka-kalo t-temen lu a-ada yang suka sama g-gue gimana?"

"Yakan lu cewe Nal,wajar itu,asal mereka kaga gebet lu kagapapa"

Itu masalahnya.

Motor Doyoung sudah memasuki area parkir sekolah.

Mereka turun.

Nala menunggu Doyoung yang merapikan helmnya.

"Gue duluan ya kak,belom ngerjain PR" kata Nala sembari berbalik badan lalu berjalan cepat untuk menghindari pertanyaan lebih lanjut dari Doyoung.

"Tunggu" Nala berhenti wajahnya sudah panik setengah mati,Doyoung memutar badan Nala agar menghadap dirinya.

"Kenapa tadi tanya gitu?" Nala menggelengkan kepala.

"Gue tanya aja,takutnya kalo hubungan kita tertutup dari banyak pihak gini,jadi banyak yang-"

Mata Nala membulat kalimatnya terpotong.

Doyoung mencium bibirnya.

Lama.

Tak lama kemudian Doyoung melepas tautannya.

"Jangan ngomong gitu,gua kaga bakal kasih izin lu main sama temen-temen gua kalo begitu"

"Engga deh engga" Nala menundukkan kepala.

IRITABILITA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang