Langkahku sayu
Jiwaku layu
Bibirku bergumam ngilu
Keningku berdetak bak dihantam peluruTanganku kelabu
Siangku malam
Malamku pagi
Pagiku tak seterang matamuAku menyeringai di persimpangan
Mengutuk segala lalu lalang
Menanti biru yang tak kunjung pulang
Menghapus kusam yang tak kunjung padam
KAMU SEDANG MEMBACA
MISUH
PoetryRemahan-remahan keputusasaan seorang hamba yang akhirnya menemukan jalannya sendiri agar tidak senantiasa mengutuk Tuhannya.