Aku terombang-ambing
Sendu di sekujur tubuhku
Sayu di ruas-ruas wajah yang dibanjiri rintik ngilu
Mengaduh sesekali
Menahan jerit berulang kali
Orang lain hanya menatap ngeri
Bahkan tak peduliTiba saatnya
Ketika mereka menelan takdir
Yang diciptakan lisan dan jarinya
Aku hanya menatap kasihan
Sambil menahan sebuah hujatan
Tahan...
Biar semesta saja yang menegaskanNote : sebuah sajak yang saya tujukan khusus untuk mereka yang berani berjuang dan bertahan lebih tepatnya. Semoga Sang Pencipta selalu memberikan keadilan-Nya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MISUH
PoetryRemahan-remahan keputusasaan seorang hamba yang akhirnya menemukan jalannya sendiri agar tidak senantiasa mengutuk Tuhannya.