SM 01.

24.9K 599 13
                                    


🍁Selamat Membaca 🍁

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Hello, it's me~~~~ I was wondering if after all these years you'd like to meet ~~~~

Deringan ponsel milik Marissa berbunyi nyaring, dia mencoba meraba mencari keberadaan ponselnya itu.

"Halo ..." jawabnya dengan suara serak.

"Kau ada di mana sekarang?" suara sambungan terlihat sangat berisik tengah bertanya kepadanya.

"Di kamar, ada apa?" jawabnya posisi tengkurap beberapa bantal menutupi kepalanya untuk menghindari sinar matahari yang tengah memancarkan seluruh kamar itu.

"Oh My lord ... yang benar saja? Sekarang sudah jam berapa. Come on girls,"

"Ada apa sebenarnya? Kau tidak lihat aku pulang jam berapa saat kalian meninggalkanku?"

"Oke, I'm so Sorry Yesterday... tapi bisakan kau buka, kan , pintu jahanam ini?"

Wanita yang tertidur keadaan tengkurap tadi menjauhkan ponselnya dan masih terdengar suara seberang sangat jelas dan dekat sekali. Dia pun segera turun dari ranjang tempat tidur super Berantakan itu.
Dengan baju tag top dan celana pendek bisa katakan celana dalam. Rambut Berantakan belum sempat di sisirnya itu lebih memilih untuk buka pintu kamarnya. Seseorang tengah mengomel pada ponselnya.

Klik!

"Bisakah kau diam sebentar? Suaramu tidak ada bedanya dengan ponsel iblis!" seru wanita itu menampakkan wajah kesal dan berantakan terhadap temannya tak lain adalah Sheren dan Gerry

"Sorry!" pelannya masuk ke dalam ketika pintu terbuka lebar untuk kedua temannya itu.

****

Sekarang mereka bertiga tengah berjalan kaki mencari kafe terdekat untuk mengisi perut masing-masing. Sheren dan Gerry masih membahas lowongan perkerjaan untuk sahabatnya ini.

"Kenapa kau tidak coba sebagai House keeping di salah satu hotel kota besar Miami Florida?" ucap Sheren mengusulkan

"Kenapa tidak jadi Office girl sekalian!" balasnya semakin cepat langkah kakinya.

"Benar juga, kalau kau tidak mau, it's Okay no problem, but ... kau bisa lamar pekerjaan lain, seperti pembersih sampah, atau bangunan?" lanjutnya oleh Sheren.
Langkah kaki wanita itu berhenti tiba-tiba membuat kedua sahabatnya hampir menabraknya. Wanita itu menatap tajam kepada mereka. Entah kenapa dia bisa mempunyai dua teman aneh ini.

"Why?" Gerry mulai bersuara.

"Nanti baru kita bahas lagi, sekarang isi perut kita terlebih dahulu ... dan kau, kalau ingin berikan pekerjaan itu lihat profesi pribadi, okey!" katanya terakhir menekankan pada Sheren. Gerry meniru cara bicara dari wanita itu. Sheren malah menjuluki bibirnya kesal pada temannya.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, wanita itu tidak lain adalah Marissa, selama tiga bulan mengundurkan diri dari dunia hiburan bukanlah mudah untuk mencari pengerjaan baru di kota ini, Long Angeles.

Rasanya dia ingin mencari pekerjaan selain di luar kota, mungkin dia akan mencari di tempat lain lebih jauh. Dia mulai mencari lowongan pekerjaan di beberapa penjuru negara, dia mulai menemukan pekerjaan yang lumayan besar untuk kehidupannya. Akan tetapi tempat itu ada di London, apakah dia akan pergi ke sana. Lalu tempat tinggal? Di cek sekali lagi tabungannya mulai semakin menipis. Tidak akan mungkin cukup untuk makanan sehari-hari di kota ini.

"Menurut kalian, bagaimana dengan pekerjaan ini?" Dia menunjukkan kepada kedua sahabatnya.

Sheren dan Gerry menatap Marissa sejenak, kemudian mereka berdua saling bergantian menatap sesuatu ingin di pertanyakan.

"Kenapa? Apa tidak sesuai dengan profesiku? Mungkin, karena pengerjaan ini terlihat menantang bagiku. Ya ... menurut kalian merasa ini lelucon seperti aku menolak menjadi House keeping, pembersih sampah, bangunan dan lain sebagainya? Tapi kalau ini mungkin ..."

"Mungkin kau lebih pantas jadi pelayan kafe!" sambung Gerry

Ketiganya terdiam dan kemudian mereka tertawa bersama, bisa jadi ini adalah lelucon paling aneh.

"Apa kau yakin akan bekerja di sana?" Sheren bertanya kembali

"Sure, Maybe..." jawabnya

"Lalu, kau tidak akan tinggal di sini lagi?" Gerry balik bertanya

"Hmm ... Maybe Yes ... kenapa? Apa kalian takut aku akan tertipu dengan perkerjaan itu?" jawabnya menatap kedua sahabat sepasang sejoli ini.

"Tidak! Mungkin kami akan merindukan dirimu, seringlah berkunjung di sini jika kau sudah sukses di sana. Mudahan kami berharap kau dapat jodoh di sana," ucap Sheren wanita lebay

"Apaan sih! Jodoh! Aku kerja untuk kehidupanku sendiri dan pengalaman bukan mencari jodoh!" serunya bercanda

"I'm seriously ... aku dengar di sana pria sangat keren dan bisa di jadikan suami nomor satu!" balas Sheren yakin.

"Jangan mulai lagi, Sheren!" bantah MarissaMarissa

Cafe Long Angeles, di mana momen bersama kedua sahabat itu adalah kenangan paling indah untuk Marissa. Dia tidak pernah bisa melupakan kebaikan mereka berdua ketika kejadian tiga bulan lalu bukanlah peristiwa pertama kali terjadi kehidupannya.

⭐⭐⭐⭐

Revisi again...
mungkin ini akan terjadi hot adegan scene
jadi mohon baca saat saya memberi peringatan Warning!

Thank You

The Sexy MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang