CRUSH ON YOU
KaixBaekhyun
by Lee Fanta
~*~
Dua hari terlewat sejak itu.
"..."
Kai sama sekali tidak bicara sepatah katapun pada Baekhyun sejak kejadian tempo hari. Jika biasanya dia selalu menyapa atau berbicara yang seolah memulai percakapan formal, kini sejak kejadian itu Kai hanya bungkam. Bahkan ketika berpapasan di kamar mandi, Kai sama sekali tak bicara.
Jujur, Baekhyun sebenarnya jadi tidak enak hati padanya. Apa kata-katanya memang salah tentang Kai? Tapi...
Sesekali Baekhyun melirik Kai yang masih sibuk mengerjakan tugas dari balik selimutnya.
Sret. Sret.
Dia masih menggambar tugas sketsanya. Iya, teman sekamarnya ini memang masuk jurusan arsitektur maka tidak heran jika kesehariannya dia habiskan dengan menggambar dan menggambar. Membuat kamar kotor dengan sisa-sisa karet penghapus yang bertebaran di sekitarnya. Tapi sebenarnya Kai itu rajin. Setiap malam pemuda itu selalu mengecek kembali semua tugas-tugasnya perhari. Benar-benar seseorang yang berniat menjadi seorang arsitek.
Mungkin Baekhyun salah bicara kasar padanya seperti kemarin. Dia harus meminta maaf pada pemuda berambut cokelat itu.
"!!!"
Kai menoleh ke ranjang Baekhyun. Buntalan selimut itu seperti memata-matainya.
"Fuuh!" Baekhyun lega dalam hati ketika selimut ini benar menyamarkan dirinya yang memang tengah memperhatikan gelagat pemuda tersebut. Semoga saja Kai tidak sadar Baekhyun masih belum tidur di sini.
~*~
Pagi itu Kai pasti sudah tidak ada di kamar. Jam delapan pagi pemuda itu sudah bergegas meninggalkan asramanya dan pergi ke kampus seperti biasa. Karena hari ini hari kamis, Baekhyun tahu jadwal keseharian pemuda tersebut yang akan menghabiskan waktunya di outdoor dengan segudang praktek.
Baekhyun menggaruk kepalanya yang gatal. Berpikir semalaman tentang bagaimana meminta maaf pada pria baik itu tetap saja tidak bisa dia temukan caranya. Entah apa yang harus Baekhyun perbuat supaya Kai tahu dia menyesal dan meminta maaf.
"Aku minta ma- AHK!" Baekhyun terlalu kikuk untuk meminta maaf pada orang lain karena pemuda itu tak sering mengatakannya.
Lagipula meminta maaf itu ternyata sulit untuk dilakukan ketika dia sadar rasanya dia mulai grogi untuk bicara baik-baik di depan orang lain. Hal yang tak pernah Baekhyun lakukan sejak dulu.
Yeah, Baekhyun memang punya sikap yang congkak pada setiap orang. Bahkan karena sifatnya ini keluarga jauhnya saja tidak berani akrab padanya, apalagi dengan orang lain. Itu sebabnya teman Baekhyun hanya bisa dihitung pakai jari.
"Hhh, bagaimana caranya?" Baekhyun berpikir.
~*~
"Minta maaf seperti biasa saja."
"Kau kan tahu aku tidak bisa melakukannya, Kyungsoo!" Baekhyun melirik pemuda itu tajam.
Pemuda berpipi bulat itu berkedip.
Nah, ini Kyungsoo. Pemuda manis dari jurusan tata boga ini adalah salah satu jari- eh temannya Baekhyun.
Kyungsoo dan Baekhyun memang baru mengenal sejak ospek pertama di universitas. Tapi ternyata Baekhyun bisa dekat juga dengan pria pendiam yang satu ini.
