CRUSH ON YOU
Kai x Baekhyun
By Lee Fanta~*~
Kai keluar dari ruang dosen setelah dimintai keterangan oleh kepala kemahasiswaan mereka serta kepala bidang seni lukisnya. Walau ini bukan kasus pertama yang pernah terjadi di kampus mereka, namun Kai benar-benar terkejut. Masalah sabotase seperti ini ternyata menyerang dirinya.
"Kai." Chanyeol mendatanginya, "Bagaimana?"
Kai menggeleng, ketika matanya menoleh saat itulah sosok Baekhyun muncul.
"Baekhyun,"
Baekhyun tak merespon, pemuda itu hanya diam memandanginya dari jauh. Tepat dibalik kerumunan para mahasiswa yang masih ingin tahu tentang kejadian sebenarnya. Namun secepat Baekhyun muncul, secepat itu jugalah Baekhyun menghilang dari sana.
~*~
"Aku turut perihatin dengan kejadian yang terjadi padamu." tutur Baekhyun datar ketika keduanya bertemu di kamar asrama malam itu.
"Uhm, iya."
"Jadi dengan begini kau tidak bisa ikut memamerkan karya lukismu." Baekhyun kembali berkomentar.
"Yah, mau diapakan lagi." jawab Kai pasrah.
"Kau bisa menebak siapa yang melakukan semua ini?"
Kai melirik Baekhyun. "Aku tidak mau menuduh."
Baekhyun menghela, meluruskan kakinya di ranjangnya. "Aku tidak mengajakmu untuk menuduh seseorang, sih. Tapi curiga itu wajar kan? Apalagi dengan kejadian yang menimpamu sekarang. Sudah pasti orang itu adalah orang yang tidak senang terhadapmu." ujarnya.
Kai diam.
Apa yang Baekhyun katakan mungkin benar. Orang yang tega melakukan semua ini pastilah orang yang benar-benar membenci Kai. Tapi siapa? Siapa orang yang begitu benci terhadap Kai? Seingat Kai dia tidak pernah punya masalah dengan siapapun? Seingatnya kehidupannya sebagai mahasiswa biasa sudah terlalu santai tanpa ada perkelahian dan kecemburuan sosial.
~*~
"Tidak mungkin!" Chanyeol menaruh makan siangnya cepat.
"Tapi Chanyeol,"
"Kai, aku tahu dia memang pernah bersitegang denganmu waktu kita masih di semester awal, tapi kalau benar dia yang melakukannya orang pertama yang akan dia hancurkan lebih dulu itu pasti aku, bukan kau. Karena dia lebih membenciku daripada kau. Bahkan mungkin dia lebih punya dendam padaku. Lagipula mana mungkin sih dia melakukan hal itu."
Kai menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Iya, sih, tapi,"
"Kai, aku tahu kau kecewa karena soal sabotase. Tapi jangan jadikan masalah ini untuk memicu pertengkaran baru. Masalahmu dengan Kang Hoon, itu sudah selesai. Anak itu tidak mungkin berani melakukannya."
"Kenapa kau bisa yakin seperti itu?"
"Karena aku tidak mau menuduh seseorang tanpa bukti!" tandasnya. "Lagipula sudah beberapa semester ini Kang Hoon tidak pernah terlihat. Dia sudah terlalu sibuk mengurus band-nya. Kalaupun dia punya musuh, musuhnya bukan kita. Karena kita bukan rivalnya sekarang."
Kai hanya bisa membisu. Lagi-lagi opini dari kawan-kawannya sangat masuk akal. Dengan apa yang Chanyeol katakan barusan itu sudah lebih menggambarkan bahwa Kai tidak bisa menuduh siapapun, walaupun sebenarnya semua orang bisa saja melakukannya.
Aduh, ini terlalu rumit!
Hingga suatu malam.
"Takahashi?" Kai terkejut ketika pemuda berdarah Jepang itu mendadak muncul di depan kamar asramanya.