Kim Kai terdiam, sesaat setelah indra penciumnya menangkap aroma yang tidak asing. Mata tajamnya mulai awas menatap sekeliling. Bibirnya terbungkam, saat menyadari aroma apa yang tercium di hidungnya.
"Kyungsoo kau merasakannya?" Dirinya berujar lirih, dan melirik ke arah lelaki mungil bermata bulat di sisinya.
"Aroma yang sama, seperti beberapa ratus tahun yang lalu.." Kyungsoo tersenyum miring"ku fikir hanya aku yang merasakannya.."
Omega bermata bulat itu, ikut melirik ke arah sekitar tepatnya di area parkir kendaraan sang Alphanya.
Selang 3 detik kemudian, sebuah mobil bmw sliver memasuki halaman parkiran.
"Keluarga Wu huh?" Kim Kai mendengus pelan kemudian terkekeh."Tak kusangka mereka bergerak secepat ini.."
"apa saranmu Alphaku?"
Kim Kai mengangkat sebelah alisnya, kemudian merangkul hangat sang mate"kita tunggu Chanyeol hyung saja.."
.
.
.
.
.'Brak!'
"Sial!, Kris Wu sialan! Ia fikir kita berumur berapa hingga menyuruh kita kembali menempuh pendidikan.." Jinho membanting kuat pintu mobil berwarna silver itu.
"Hentikan ocehan menjijikanmu itu, kita selesaikan misi ini dengan cepat..aku benar-benar kesal dengan seragam ketat ini.." Jisoo memasang sepatu putihnya di kursi mengemudi dengan pintu terbuka.
Berbanding terbalik dengan saudara kembar dengan wajah berbeda itu, Jung Hoseok memilih bungkam dan memperhatikan keadaan sekitarnya. Hingga mata bersoftlens biru itu menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya.
"Baixian Park.."
"Kau mengatakan sesuatu Jung??"
Hoseok menoleh ke arah Jinho "tidak ada.."jawabnya dengan cengiran khas miliknya.
"Jika kau mendapatkan sesuatu, sebaiknya beritau pada kami.. kau tidak memiliki hak untuk menyimpan rahasia.." Jisoo berujar sarkas sembari membanting pintu mobilnya cukup kasar.
"Owh ayolah kalian,.." Hoseok terkekeh pelan "aku belum mendapatkan apa-apa, jangan memasang tampang seperti itu dong.."
"Sudahlah Jisoo, ayo kita masuk..kau tidak liat para manusia itu mulai menatap ke arah kita.." Vampire dengan tinggi 175 cm itu, dengan jengah berjalan meninggalkan Jisoo juga Hoseok.
"Aku mengawasimu Jung.." Jisoo menyempatkan melirik sinis ke arah Hoseok, sebelum pergi menyusul Jinho.
Hoseok yang ditinggal, hanya dapat tersenyum miring "baiklah Wu Jisoo, sejauh apa kau dapat mengawasiku.."
.
.
.
.
.Suara dentingan piano memenuhi ruang musik bernuansa coklat tua itu. Ruangan itu terlihat sunyi, tidak ada banyak orang di sana.
Jari-jari panjang itu masih menari di atas tust-tust piano dengan lincahnya. Membentuk melodi-melodi indah yang menggetarkan hati.
"Chanyeol.." suara lirih itu, menghentikan gerakan jari Chanyeol.
Vampire bertelinga peri itu melirik ke bawah. Tepat di tengah kedua kakinya yang terbuka. Itu Byun Baekhyun. Entah apa yang di lakukan lelaki bertubuh mungil itu, hingga memilih duduk di lantai dengan tubuh terapit kedua kaki Chanyeol.
"Em?"
"Bisakah kau.."
Chanyeol menaikkan sebelah alisnya, kala melihat Baekhyun menunduk dan meremas tangan miliknya. Gugup.
"Waeyo?"
Baekhyun mengadah, melihat ke arah wajah Chanyeol. Kemudian terdiam, lalu menggeleng.
"Tidak, tidak jadi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty '~~chanbaek
FanfictionSenyumku, cintaku, hatiku, darahku, bahkan tubuhku adalah milikmu.. Dan meninggalkan kekosongan Yaoi