"Grrhhh.."
"Hmmm pelnhh pelanhh pelan ah.."
"Auch sakihh kith.."
"Chanhh ahhh.."
"Uhkk emmh hh.."
Tubuh kecil itu melemas, namun berbanding terbalik dengan cengkramannya yang semakin menguat. Rasa nyeri bertubi-tubi menyerang perpotongan lehernya. Air matanya mengalir deras, saat tubuh besar yang mencengkramnya menggeram nikmat bak hewan.
Wajahnya semakin memucat kala gigitan di lehernya semakin cepat menghisap darah pada alteri lehernya. Tangannya menyengkram kuat surai merah milik lelaki yang bertubuh besar di pelukannya.
"Chanhh.."
"Grhh hmm.."
Air matanya lagi-lagi menderas, saat rasa sakit kembali ia rasakan bahkan kepalanya pening. Tubuh kecilnya terhempas ke atas kasur kala lelaki bertubuh besar di hadapannya melepaskan gigitan di lehernya.
"Masih manis seperti biasanya huh!" Lelaki itu mendudukkan dirinya di perut si kecil. Ia menyeringai sembari menghapus darah di sudut bibirnya.
"Chanyeol.." lelaki kecil di bawahnya memanggilnya lirih, nafasnya masih tidak beraturan. Lelaki itu mengusap lehernya dan menemukan bekas gigitan itu kembali berlubang dan mengeluarkan darah.
Chanyeol, lelaki bertubuh besar (A/N; bukan gendut, tapi tinggi berisi namun terlihat gagah juga kekar) menyeringai, wajahnya yang terlihat pucat tak wajar itu tampak menyeramkan. Tapi meski seperti itu namja itu tetaplah tampan.
Chanyeol merendahkan kepalanya dan mulai menjilat pelan leher lelaki bertubuh kecil di bawahnya. "Kau tidak memiliki waktu untuk istirahat Baekhyun.."
Suara berat namun lirih itu berhasil membuat tubuh kecil-Baekhyun- membeku. Tubuhnya tersentak kala merasakan tangan besar milik Chanyeol mulai merabai daerah bawahnya.
"Umm channhh.. ahh" Baekhyun mulai bergerak gelisah kala tangan Chanyeol mulai meremas pelan bagian selatannya.
"Chanyeolhhh ahh.." Chanyeol mendatarkan wajahnya sembari membuka kancing seragam Baekhyun di bawahnya.
.
.
."Chan ahhh ahh ah.. ah.. uhhkm chanhh" tubuh Baekhyun banjir keringat, dan jangan lupakan tubuhnya yang terhentak hentak kasar. Tubuhnya tidak lagi terbalut sehelai benang wajahnya juga menyayu, dan jangan lupakan desahan-desahan erotis miliknya.
Sedangkan Chanyeol di atasnya hanya menyeringai puas, kemudian melanjutkan gerakan in-out miliknya di dalam tubuh Baekhyun.
"Kau tahu? Rasanya aku tidak akan bisa menghentikan gerakan ini.." Chanyeol mendaratkan satu ciuman panas di bibir Baekhyun yang membengkak.
"Sudah jelas seluruh inci tubuhmu adalah miliku, tenang saja aku akan menghentikan ini semua ketika aku bosan denganmu.." Chanyeol berujar lirih di depan bibir Baekhyun "dan aku rasa itu tidak akan lama lagi..." kemudian Chanyeol mendaratkan bibirnya di dada Baekhyun dan mulai mengigit nipple miliknya kasar.
Seperti yang Chanyeol katakan setiap inci tubuhnya adalah milik lelaki itu. Tidak usah berkelit atau berbelit sejak dari awal Baekhyun pun tau bahwa ia tidak akan bisa kembali lagi setelah semua ini.
Karena senyumnya, cintanya, hatinya, tubuhnya, juga darahnya hanya milik Chanyeol.
Fix.
Hello everyone 👋👋
kalo ini ffn dapat respon positif author bkalan lanjuttinnn...And voment biar author makin semangat👯🙌🙌👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty '~~chanbaek
FanficSenyumku, cintaku, hatiku, darahku, bahkan tubuhku adalah milikmu.. Dan meninggalkan kekosongan Yaoi