3.

42 6 0
                                    

"MENYATAKAN ISI HATI."

Dia itu selalu saja berharap agar gue bisa menjadi miliknya,sampe dia menentukan tanggal yang dimana dia akan menyatakan isi hati nya yang sebenarnya pada gue,dan dia sampe melukiskan wajah gue disertai tanggal yang sudah dia tentukan.

Tapi tak disangka dia memajukan waktunya,yap ditanggal 4 oktober khususnya,dia benar-benar sudah tidak tahan menahan apa yang sebenarnya ada didalam hati nya,dia menyatakan semua tentang perasaanya terhadap gue dan dia meminta untuk gue menjadi sang pengisi hatinya,lalu dia berkata.

"Gue mau ngomong serius nih." ujar Kak rey.

"Mau ngomong apa kak?" tanya gue pada Kak rey.

"Maaf sebelumnya,sebenarnya gue sayang sama lo ,gue nyaman sama lo,jadi gimana lo mau kan jadi sang pengisi hati gue dan menjadi moodbooster gue?" ujar Kak Rey.

Deg!

Ini mimpi atau gimana ya,gue tidak lagi pingsan kan yaa,oh my god gue sangat bahagiaaa.

"Kasih waktu gue buat mikir ya kak." ujar gue pada Kak Rey.

"Berapa lama de?" tanya Kak Rey pada gue.

*beberapa menit kemudian.*

"Hemm yauda gue mau kak" jawab gue sambil malu-malu.

"Yess makasihhhhh" (sontak kak rey reflek peluk gue,dan gue membalasnya sambil tersenyum bahagia.)

Dan hari ini gue dan kak rey jadiannn hehehe,awalnya tidak banyak yang tau tentang hubungan kami terkecuali orang tua dari kami,mereka tau bokap nyokap gue tau,dan bokap nyokap dia juga tau,dan hanya teman terdekat gue yang tau kalo gue sudah jadian sama Kak rey.

Setelah beberapa waktu saat gue menjadi pacarnya Kak Rey ternyata sudah banyak yang tau terutama seseorang yang pernah menyatakan suka nya kepada Kak Rey. 

Banyak banget yang menyatakan perasaanya mereka kepada Kak Rey,mulai dari yang satu angkatan dengan Kak Rey dan dari adik kelas pun juga banyak, tapi semenjak mereka tau bahwa gue lah yang menjadi pacar dari Kak Rey, mereka mulai melihat gue seperti tatapan sinis menunjukan betapa mereka tak menyukai bahwa gue lah yang menjadi pacar Kak Rey, setiap gue keluar kelas dan setiap gue istirahat dan ketemu mereka,mereka selalu memberikan tatapan sinis dan gue mulai tidak nyaman,sedangkan gue disekolah itu anak baru dan mereka adalah senior gue,jelas gue selalu dibuat tak pernah nyaman berada disekolah itu semenjak gue dan kak rey berpacaran.

Dan gue mulai cerita kepada kak rey tapi respon kak rey malah tidak percaya sama gue sampe-sampe gue dan kak rey berdebat.

Hingga akhirnya gue membuat keputusan yang mungkin akan menyakitkan gue bahkan kak rey pun akan merasakan sakitnya.

•••

jangan lupa budayakan vote sebelum membaca dan jangan lupa beri komentar yaa. Sorry ya di part ini cuma sedikit hehe. Next part bakalan panjang lagi ko.

FOLLOW INSTAGRAM:
@arditaaslvia

Anandhita & ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang