7th Heaven

24 5 0
                                    

Rasa geram membuat Miles ingin membunuh setiap berandalan yang ditemuinya akan tetapi tidak membuat Miles buta terhadap akalnya,Tujuanya sekarang adalah mengambil senjata untuk bertahan hidup dan tidak lupa juga untuk balas dendam kepada orang yang telah mencoba membunuhnya.

"Hei apakah mainanku masih ada di tempatmu?"
Miles menghubungi seseorang dari handphone nya.

"Kabarku baik, bagaimana dengan kabarmu?"
Timpal pria misterius itu.

"Bodoh!! Aku tidak punya waktu untuk ini, cepatlah jawab!"
Jawaban pria itu membuat Miles tersulut emosi sehingga berteriak kepadanya.

"Hahaha baiklah Miles kau akan tahu jawabanya jika kau datang ke markasmu yg dulu, jangan lupa di 7th Heaven. Apakah aku harus mengantarmu kesini? Hahaha"

Mendengar pria itu mengolok-olok Miles membuat Miles mengakhiri panggilanya dengan kasar dan tidak sabar untuk menghajar pria misterius itu.

Dipertengahan jalan Miles melihat samar-samar segerombolan orang yang berjalan menuju arahnya sehingga membuat Miles dalam tingkatan waspada. Tidak ada waktu bagi Miles untuk berputar arah dan mencari jalan lain sehingga yang dipikirkanya waktu itu hanyalah melawan atau lari.

Disaat gerombolan itu semakin terlihat jelas di mata Miles iapun lalu berlari untuk menyerang gerombolan itu walau hanya dibekali dengan sepucuk pistol. Dalam pemikiranya disaat itu adalah tidak adanya ampun ataupun kasihan karena dunia ini telah memiliki sistem yang baru yaitu membunuh atau dibunuh.

Miles mulai menembaki beberapa gerombolan yang berada di garis depan tetapi setelah ditelaah kembali Miles mengetahui wajah-wajah orang itu, mereka adalah team yang bekerja dengan Miles sebagai pembunuh bayaran di masa lampau.

"Hei! Apakah kau telah gila?"
Teriak seorang yang bernama Bud

Bud adalah seorang mantan marinir yang diberhentikan secara tidak hormat dan memilih karir berikutnya sebagai pembunuh bayaran. Dialah pondasi dari 7th Heaven atau yang dikenal dengan bar pembunuh bayaran.

"Apakah aku telah menyuruhmu untuk menjemputku?"
Tanya Miles yang merasa bersalah dan kebingungan.

"Ya kau telah kehilangan akalmu berjalan sendiri di jalanan ini, apakah kau telah menonton berita,mendengarkan radio,ataukah membaca koran disana tertulis KOTA YANG TELAH HANCUR dan kau menelfonku menanyakan tentang mainanmu dan ingin pergi sendiri, jadi kutanya sekali lagi apakah kau telah kehilangan akalmu?!!"

"Aku bukan anak kecil Bud"
Jawab Miles

"Katakan itu kepada orang yang telah kau tembak"
Bud berjalan bersama gerombolan lain meninggalkan Miles.

Miles mengikuti Bud dan gerombolanya, tak sepatah katapun terucap dari mulut mereka, Miles yang masih merenungi kejadian tadi dan gerombolan lain yang masih kesal terhadap Miles.

Tak berselang lama terdapat plang berlampu yang bertuliskan
7th Heaven.

Pintu pun terbuka,Miles tidak menyadari adanya penjaga bersenjata yang bersembunyi di balik bayangan itu sehingga membuatnya sedikit terkejut.

"Jadi langsung saja Miles mainanmu berada di belakang, tepat disebelah kasir"
Ucap Bud

Miles berjalan menuju tempat yang dimaksud Bud

"Untuk apa kau membutuhkan senjatamu Miles?"
Tanya Bud

"Ini urusan pribadi"
Jawab Miles

"Apakah itu berhubungan dengan mencabut nyawa seseorang?"

"Ya"

"Baiklah Miles kau yang bilang bukan anak kecil lagi kan, tetapi ingat kau telah menginjakan kakimu ke tempat ini dan kau tahu tidak ada jalan kembali "

Miles tertegun untuk beberapa detik memikirkan apa yang dikatakan Bud untuk kembali kedalam dunia gelapnya dan juga
MIMPI BURUKNYA

The CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang