SIX - Sunset and Ex

2.6K 183 28
                                    

#HappyReading!

Marsha lagi-lagi mendengus, lalu melirik sinis ke arah cowok ganteng di depannya.

"Oh jadi, kamu sama Marsha udah akrab ya?" Tanya Wenda, Mama Marsha.

Cowok di depan Marsha hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Rasanya begini, jika tengah ngobrol sama ibu-ibu seumuran mamanya, "Enggak juga Tan, Marsha-nya aja kaku banget sama Mars."

"Oh gitu?" Kata Wenda manggut-manggut, "belum kenal, tapi udah pernah pulang bareng. Hebat ya anak zaman sekarang."

"Ish, mama! Itu kan aku terpaksa." Kata Marsha mendelik kesal pada sang mama.

"Kamu sih, pas dianter pulang sama Mars. Kenapa dia gak disuruh masuk? Diberi minum gitu. Lagian, Mars itu anaknya Elsa, sahabat Mama." Ucap Wenda dan hanya mendapat balasan delikan dari anak perempuannya.

"Lah dia-nya aja maksa pas nganter aku. Gimana aku mau nawarin ke dia?" Kata Marsha kesal.

Cewek itu melirik ke arah Mars yang tengah menampilkan gigi-giginya. Sok watados banget sih!

"Mungkin Mars gak akan maksa kalo kamu nurut. Lagian, orang niat baik kenapa ditolak sih? Kamu tuh keras kepala sama gengsinya besar banget ya." Ucap Wenda. "Kasihan tuh si Mars, niat baik malah mau ditolak. Iya gak Mars?"

"Eh, iya Tan." Jawab Mars, "lagian itu bukan salah Marsha semua kok, salah saya juga yang maksa."

"Iya, Marsha tuh kalo gak dipaksa, keras kepalanya gede banget." Kata Wenda.

"Mama, aku gak keras kepala." Ucap Marsha.

Wenda hanya melirik sekilas, lalu kembali menatap cowok muda di depannya, "saking gengsi sama keras kepala, dia cuma pernah pacaran sekali aja Mars."

"Masa Tante?" Tanya Mars memastikan.

"Iya, kayaknya pacarnya itu mutusin gara-gara si Marsha keras kepala banget." Wenda menarik napas sebentar, "dan sampai sekarang belum punya pacar, Tante pikir sih karena dia terlalu gengsi."

"Gengsi Tante?" Tanya Mars.

"Iya, gengsi." Jawab Wenda.

"Kalo kamu punya mantan berapa? Pasti banyak kan?" Tanya Wenda dan dihadiahi cubitan oleh Marsha.

Mars hanya terkekeh, "enggak punya Tan. Saya gak pernah pacaran."

Wenda membelalak kaget, dan itu membuat Marsha memutar bola mata kesal. "Serius kamu? Cowok seganteng dan sebaik kamu gak pernah punya pacar?"

"Iya Tan." Jawab Mars.

"Wah hebat. Kalo gitu langsung tunangan aja sama Marsha." Kata Wenda asal ceplos dan dijawab teguran oleh Marsha.

"Ma," kata Marsha tajam.

Mars akan menjawab jika tidak disela oleh suara yang muncul tiba-tiba.

"Assalamualaikum, Mars?" Ucap seseorang lalu muncul bersamaan dengan semua orang di ruang tamu itu menoleh.

"Waalaikumsalam." Jawab Mars, Marsha, dan Wenda.

"Wenda? Kapan kamu ke sini?" Tanya Elsa dengan raut wajah kaget. Ia menghampiri Wenda yang sudah berdiri lalu keduanya berpelukan dilanjut cipika-cipiki ala ibu-ibu.

Marsha memutar bola matanya kesal, ini nih yang menjadi tujuan utama ibu-ibu kalau sudah kumpul.

"Ikut gue yuk." Ucap Mars tiba-tiba yang sudah berdiri di sampingnya.

"Ke mana?" Tanya Marsha seraya menyipitkan matanya.

"Udah ayo." Kata Mars dengan menggenggam tangan cewek itu lalu mengajaknya untuk berjalan bersamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang