TWO - Mau Apa Lo?

3K 245 3
                                    

#HappyReading!

"Aduh!"

Marsha mengelus jidatnya yang tertumbuk sebuah benda yang keras.

"Eh, lo gak papa? Sorry ya, gue gak sengaja, suer!" Kata suara cowok yang akhir-akhir ini selalu terngiang di telinga Marsha.

"Lah lo? Marsha?" Tanya cowok itu seraya menunjuk-nunjuk wajah cewek cantik di depannya.

"Apa? Dua kali lo nimpuk kepala gue pake benda keras, tadi bola, sekarang buku, besok apa? Batu bata?" Serbu Marsha galak, membuat cowok di depannya itu mengedipkan matanya beberapa kali.

"Eh, jangan marah dong, gue gak sengaja. Suer deh-"

"Mars! Udah belum si? Gue kesusahan nih," kata suara cowok di belakang cowok yang bernama Mars, cowok yang baru beberapa menit menimpuk kepala Marsha.

"Iya bentar!" Kata Mars seraya menoleh ke belakang, dan saat ia menoleh kembali ke depan, Marsha sudah tidak ada, dan bunyi pintu perpustakaan terdengar menandakan ada orang yang keluar.

"Yah, dia ngilang lagi." Gumam Mars dan kembali merapikan buku-buku yang berserakan.

******

Marsha berjalan di koridor kelasnya dengan langkah pelan, saat melihat koperasi di sekolahnya, cewek itu memilih untuk masuk ke dalamnya untuk membeli minuman dingin.

Setelah meneguk beberapa tegukan, Marsha menutup botol minuman yang dibelinya dan berjalan kembali menuju kelasnya, namun saat ia baru saja ingin keluar koperasi, sebuah tepukan bahu membuatnya berhenti dan menoleh.

"Marsha ya?" Tanya si penepuk bahu, seorang cewek dengan rambut pendek lurus.

"Iya, ada apa ya?" Tanya Marsha kembali.

"Em, gue sekelas sama lo, kenalin nama gue Reva," kata cewek itu yang bernama Reva.

"Oh, iya, salam kenal ya Reva." Kata Marsha seraya tersenyum.

"Ayo ke kelas, bentar lagi masuk." Kata Reva, dan mereka berdua pun berjalan berdampingan menuju kelas.

"Lo kok bisa pindah ke sekolah ini? Padahal kan sekolah Lo sebelumnya itu favorit banget." Kata Reva di sela-sela mereka berjalan.

"Ya gitu lah, biasa, Papa ada pekerjaan di sini dua tahun." Ujar Marsha menjelaskan, "Ya walau rumah gue yang dulu sama sekarang itu gak jauh, tapi kata Papa dari kantornya lebih dekat kalo dari sini."

"Oh gitu," Reva pun menggut-manggut menanggapi.

"Btw, Lo siapanya Yasmin? Kok bisa kenal akrab banget sama dia?" Tanya Reva lagi.

"Gue sepupunya," jawab Marsha lagi membuat Reva ber-oh ria.

Saat menaiki tangga, pada tangga ke dua, tampak Mars dan kawan-kawannya duduk di anak tangga. Hingga memenuhi tangga tersebut.

"Misi dong," ucap Marsha, Egra yang peka pun dengan cepat menggeser tubuhnya ke tembok, memberikan ruang untuk Marsha dan Reva lewat.

Tetapi pada saat tangga berikutnya, Mars tidak menggeser tubuhnya sedikit pun, membuat Marsha berucap, "Misi,"

Pura-pura tidak mendengar suara Marsha yang memang lembut dan pelan, Mars malah menyumpal telinganya dengan earphone. Membuat Marsha mengernyit, lalu berucap keras, "Misi gue mau lewat,"

"Mars, itu geserin tubuh lo dikit, ada yang mau lewat." Kata Satria seraya menepuk tangan temannya itu.

"Apa?" Tanya Mars, lalu mendongakkan kepalanya, dan matanya pun bertatapan dengan mata biru Marsha selama dua detik karena cewek itu langsung memalingkan wajahnya, "Oh, bilang kek daritadi."

MARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang