PROLOG

9K 388 24
                                    

#HappyReading!

Hari Senin, hari di mana semua pelajar, pekerja, dan semuanya disibukkan dengan hari itu, setelah satu hari libur. Apalagi, bagi para pelajar mereka telah melewati hari libur yang panjang di semester satu.

"MARSENA ANGKASA!" panggil suara galak yang sangat menggelegar dari ujung koridor.

Cowok dengan seragam putih keluar dari celana abu-abunya itu menoleh ke belakang, lalu nyengir dan kembali berlari.

"Mars," Panggil seorang cewek-cewek saat Mars lewat di depannya dan dijawab anggukan oleh si pemilik nama.

"Ya ampun, baru libur dua Minggu berangkatnya langsung nemu pemandangan yang menyejukkan."

"Mars lo kok ganteng sih,"

"Mars, lo kenapa lari-lari?"

"Mars, gue mau kok jadi pacar lo."

Dan lain sebagainya saat Mars lewat di sepanjang koridor di sekolahnya. Peluh membasahi dahinya, cowok itu menoleh ke belakang sekali lagi, memastikan pria tua dengan kaca mata melorot itu tidak mengejarnya lagi.

Mars memilih duduk di kursi depan kelas XI MIPA 4. Tak lama kemudian, bahunya ditepuk oleh seseorang, disusul rangkulan di bahunya.

"Woi bro!" Sapa orang yang tadi menepuk bahu Mars.

Mars menoleh ke arahnya. Lalu tersenyum, "Yoi,"

"Buset, pagi-pagi udah keringetan, habis ngapain lo?" Tanya cowok yang satunya lagi seraya menaik turunkan alisnya jahil.

Cowok yang baru saja beberapa menit duduk di samping Mars menempeleng cowok yang bertanya pada Mars.

"Aduh, sakit bego!" Umpat cowok yang tadi bertanya pada Mars, "Dasar Satria bego!"

"Lo yang bego!" Kata cowok yang duduk di samping Mars.

"Lo!"

"Lo,"

"Iya lo, bukan gue."

"Da-"

"Udah-udah, sesama bego jangan saling menyalahkan." Kata Mars menengahi.

"Gue gak bego, si Egra tuh yang bego." Ucap Satria tak mau kalah.

"Lo yang bego, ngapain ngatain gue bego?" Balas Egra.

"WOI!" Mars berteriak di tengah-tengah Satria dan Egra.

"Bel udah bunyi, ayo masuk ke kelas." Kata Mars seraya menarik kedua lengan sahabatnya.

Hari Senin itu, memang belum ada upacara.

******

Mars, Satria, dan Egra tengah duduk sambil bercanda tawa, Allegra, atau sering disebut Egra itu terus saja mengoceh. Memang bakatnya adalah hobi melawak.

Saat ada Yasmin, cewek hits bersama dengan ke-tiga temannya lewat, sontak Egra bersiul.

"Buah salak rasanya sepet
Buah semangka rasanya manis
Semuanya sepet-sepet
Hanya Yasmin yang paling manis."

"EAAAA,"

"GAS TERUS GRA!"

"Woi! Emangnya gue sepet!"

"Dasar Egra!"

Sorak-sorakan terdengar di seluruh kantin, apalagi para siswi, mereka protes karena tidak terima dikatain Egra sepet.

MARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang